Randstad WorkMonitor 2020 : 49 % Generasi Milenial Lebih Suka Menjadi Entrepreneur
Sebuah survei yang dilakukan oleh Randstad Malaysia WorkMonitor pada pertengahan 2020 menunjukkan bahwa hampir setengah (49%) dari Generasi Milenial, cenderung berhenti bekerja dari kantor dan kemudian memulai usaha bisnisnya sendiri. Penelitian tersebut dilakukan dari 13 hingga 30 Maret 2020 dengan ukuran sampel responden 400 per area.
lebih jauh penelitian juga mengungkapkan bahwa 56% responden yang berusia antara 25-34 tahun menyukai pendapat tersebut. Sedangkan sebagian lagi (28%) yang berusia 55 hingga 67 tahun cenderung tetap bekerja di kantor.
Menurut Jaya Dass, Managing Director Randstad Malaysia dan Singapore menyatakan bahwa generasi ini cenderung memulai mendirikan bisnis mereka pada usia yang jauh lebih muda. Ini sebagian disebabkan oleh alasan finansial dan masa depan yang lebih cerah, apabila mereka melakukannya lebih awal daripada yang dilakukan oleh generasi sebelumnya.
“Selain itu mereka juga memiliki rasa percaya diri, karena memiliki keterampilan teknologi yang memadai. Sehingga dapat dengan mudah membangun jaringan yang diperlukan sebagai penunjang bisnis,” jelasnya lebih jauh.
Dass menambahkan oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk mengimbangi harapan yang dimiliki oleh setiap karyawan mereka. Serta memastikan bahwa manajemen melakukan upaya yang cukup untuk memaksimalkan pengalaman karyawan.
“Mereka dapat mulai dengan mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap employeer branding, yang bagi sebagian besar milenial merupakan faktor positif untuk bekerja di sebuah perusahaan. Dengan demikian, pengusaha dapat melakukan berbagai perubahan kecil dan bertahap, untuk menarik lebih banyak talent dan meningkatkan retensi,” terangnya.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa pekerja yang lebih muda, cenderung memiliki semangat yang lebih tinggi dalam menghadapi berbagai peluang yang akan dibawa oleh pengusaha dan tentunya yang menguntungkan bagi mereka. Lebih dari empat dari lima Generasi Z (82 persen) dan 76 persen responden Generasi Milenial dalam survei mengatakan, menjadi pengusaha akan memberi mereka lebih banyak peluang.
Situasi tersebut justru bertolak belakang dengan sebagian (68%) responden berusia antara 55 hingga 66 tahun yang tertarik untuk mengeksplorasi bidang entrepreneur.
“Sebagian besar ekosisistem di Malaysia sangat terintegrasi dengan sekolah, organisasi publik, perusahaan swasta dan masyarakat. Bahkan sebelum siswa lulus, mereka telah mengetahui peluang yang ada di depan mereka, apabila ingin mengejar karir di bidang kewirausahaan, ”kata Dass.
Dirinya menambahkan bahwa ekosistem seperti itu memungkinkan orang untuk dengan mudah terhubung dengan mereka yang berkompeten di bidangnya dan frngan para investor. Sehingga generasi Milenial akan dapat aman bereksperimen dengan produk dan layanan mereka di lingkungan yang terkendali di pasar nyata.
Menurutnya apabila diberi kesempatan pada waktu yang tepat, kami dapat mendorong pekerja yang lebih muda untuk mengambil keuntungan dari mereka guna mendapatkan pengalaman dan keterampilan baru seperti manajemen orang dan komunikasi yang efektif. Ini tentunya akan membantu dalam lingkungan perusahaan.
“Keterampilan ini tentunya dapat membantu mereka untuk dapat lebih memperlihatkan kemampuannya secara lebih baik, sehingga bisa menambahkan juga kemampuan bernegosiasi secara lebih baik ketika mencari pekerjaan di perusahaan,” jelasnya.
Meskipun 85 persen responden dalam survei merasa diperhatikan dan dihargai dalam pekerjaan mereka, satu dari empat (25 persen) mengatakan mereka tidak dibayar cukup dibandingkan dengan pekerjaan serupa di perusahaan lain. Selain itu tiga puluh satu persen responden yang lebih muda ( berusia 18-24) menyatakan hal yang sama.
Dass menjelaskan bahwa dalam iklim yang berkembang pesat dan tidak menentu, pekerja yang lebih muda perlu lebih memperlengkapi dirinya dengan soft skill dan keterampilan teknis yang lebih baik. Karena dengan memiliki pengalaman magang atau bekerja paruh waktu sambil belajar, tentunya akan membuat mereka lebih siap untuk lingkungan kerja yang baru. Sehingga mereka akan dengan cepat beradaptasi dan terlibat secara aktif dengan semua stake holder.
“Ini juga dapat membantu mereka menemukan dan memutuskan sendiri seperti apakah atasan yang mereka inginkan. Pencari kerja muda yang menunjukkan tekad untuk belajar tentunya akan lebih menarik bagi perusahaan, dan pengusaha akan bersedia menawarkan gaji yang lebih tinggi bagi mereka. Karena tentunya memiliki lebih banyak nilai tambah bagi perusahaan,” pungkasnya.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS