Meretas Batas dengan Teknologi : Evolusi HR di Era Digital
Dalam era digital saat ini, perusahaan di berbagai sektor mulai mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Intipesan berkesempatan untuk berbicara dengan P. Swasono Satyo, CHRO Sinar Mas Mining, yang ditemui seusai mengikuti Seminar 14th HR Director pada Rabu (21/2) di Jakarta untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana teknologi telah mengubah peran HR dalam organisasi.
Menurutnya pada saat ini teknologi telah menjadi kunci, dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan SDM di perusahaan. Salah satu aspek utama yang dibahas adalah peralihan dari pengukuran berbasis sumber daya (resources) menjadi pengukuran berbasis kemampuan (capability).
Hal ini mencerminkan transformasi paradigma dalam manajemen SDM, di mana tidak hanya jumlah karyawan yang diukur, tetapi juga kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan bisnis.
“Penerapan teknologi, khususnya dalam bidang data science, telah memungkinkan HR untuk menjadi lebih preskriptif dan prediktif dalam pengambilan keputusan, ” jelasnya.
Dengan menggunakan data historis, HR dapat mengidentifikasi pola-pola yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan akurat. Hal ini juga memungkinkan HR untuk melakukan analisis keterkaitan antara kinerja, keterampilan, dan kesesuaian karyawan dengan kebutuhan perusahaan.
“Salah satu dampak positif dari penggunaan teknologi dalam HR, adalah kemampuannya untuk mencocokkan karyawan dengan pekerjaan yang sesuai keahlian dan aspirasi mereka,” tambahnya.
Satyo bahwa teknologi tidak menggantikan peran manusia dalam pengambilan keputusan, tetapi sebaliknya, itu hanya membantu manusia dalam memaksimalkan potensi dan nilai mereka.
Dengan adanya algoritma pencocokan pekerjaan, HR dapat memastikan bahwa setiap karyawan ditempatkan di posisi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam proses perekrutan (talent acquisition) dan pengembangan karir karyawan. Dengan adanya platform digital, perusahaan dapat melakukan pencarian dan seleksi kandidat dengan lebih efisien dan akurat.
“Ini juga memungkinkan HR untuk mengidentifikasi “hidden gems” di antara karyawan yang mungkin tidak terdeteksi melalui metode tradisional,” ungkapnya.
Namun demikian penerapan hal ini juga memiliki tantangan, salah satunya adalah mengubah pandangan bahwa teknologi menggantikan manusia.
Untuk itu dirinya menekankan pentingnya konsep “heart and mind”, dimana manusia tetap mengontrol teknologi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
“Dengan demikian sebenarnya teknologi telah menjadi katalisator untuk transformasi dalam pengelolaan SDM. Dengan mengadopsi teknologi dengan bijaksana, perusahaan dapat memanfaatkan potensi karyawan mereka secara maksimal dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompetitif,” tutupnya.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS