Menjadi Pengusaha Sukses Tidak Hanya Membutuhkan IQ Saja
Sebagian besar orang percaya, bahwa rahasia untuk dapat membangun bisnis yang hebat membutuhkan rencana bisnis yang baik. Namun lainnya berpendapat bahwa pendanaan ataupun memperoleh investor yang memadai, menjadi awal dari proses bisnis mereka.
Uniknya dalam sebuah studi baru yang baru saja dirilis oleh Indiana University Kelley School of Business, justru mendapatkan fakta yang berbeda. Dimana mereka lebih menyarankan untuk mengembangkan kecerdasan emosional seseorang, karena menurut mereka hal itu justru sangat berguna dan melebihi kecerdasan lain yang dimiliki oleh manusia.
Para ahli dalam studi tersebut mendefinisikan bahwa kecerdasan emosional tersebut sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi seseorang untuk membantu mengatasi stres.
Menurut Regan Stevenson, asisten profesor kewirausahaan dan manajemen dan John and Donna Shoemaker Faculty Fellow dalam Entrepreneurship menyebutkan bahwa ada banyak bukti bahwa wirausahawan mendapatkan lebih banyak manfaat dari kompetensi emosional daripada kompetensi lain – seperti IQ – karena ketidakpastian dan ambiguitas yang tinggi yang muncul dalam dunia kewirausahaan dan bahkan lebih dapat diterapkan dalam krisis.
Namun demikian para peneliti mengatakan bahwa pada saat ini pandemi Covid19 telah banyak mengubah paradigma bisnis yang dikenal, dimana hampir semua bisnis, baik besar dan kecil, telah dipaksa untuk secara drastis mengubah cara kerja karyawan, cara bagaimana barang dan jasa diproduksi. Bahkan telah mengubah pula pelayanan terhadap pelanggan.
“Hal inilah yang menyebabkan mengapa kami lebih menitikberatkan pada pendekatan kecerdasan emosional (emotional intelligence) menjadi parameter yang sangat penting dalam mengatasi problem yang timbul,” jelas Regan Stevenson.
Dirinya menambahkan bahwa menjadi wirausahawan bukanlah berbicara tentang bagaimana mengelola lingkungan tempat kerja kita secara tradisional saja. Tetapi melainkan juga bagaimana kemampuan seseorang untuk mengelola emosi dan hubungan sosial, terutama ketika mereka menghadapi masa krisis.
“Sifat pandemi yang ekstrem telah membuat kemampuan seseorang untuk mengelola emosi dan hubungan sosial menjadi lebih penting, terutama selama masa-masa gangguan dan krisis besar ini,” tambah Ernest O’Boyle, profesor manajemen dan kewirausahaan yang juga menjadi anggota dalam studi tersebut.
Ernest menambahkan bahwa IQ telah lama dipandang sebagai standar emas untuk menilai kompetensi individu, tetapi ukuran kecerdasan yang hanya berfokus pada hafalan atau keterampilan matematika hanya menceritakan sebagian dari cerita. Sangat membantu bagi seorang wirausahawan untuk memiliki IQ yang tinggi, tetapi jika orang tersebut tidak dapat mengendalikan emosinya atau rusak setelah sedikit ketidaknyamanan atau stres, kemungkinan bisnis mereka tidak akan hidup hingga tahun 2022.
Dalam studi tersebut para ahli telah mencapai kesimpulan ini setelah menganalisis hampir 40 proyek penelitian sebelumnya yang berfokus pada pengusaha. Secara total, semua yang termasuk studi mencakup 65.826 pengusaha. Pekerjaan itu membawa mereka pada temuan bahwa wirausahawan dengan kecerdasan emosional tinggi lebih mampu memotivasi diri sendiri dan menikmati keterampilan sosial yang lebih kuat.
“Meskipun IQ tidak diragukan lagi adalah prediktor yang lebih baik untuk kinerja pekerjaan dan kesuksesan karier di semua pekerjaan dan karier, dalam domain kewirausahaan, kecerdasan emosional adalah peramal kesuksesan yang lebih kuat,” komentar O’Boyle
Dengan demikian mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi cenderung lebih sukses sebagai pemimpin bisnis dan menikmati kesuksesan daripada pekerjaan dan karier yang lebih umum.
Tentu saja, kecerdasan emosional bukan hanya tentang emosi pribadi seseorang. Kecerdasan emosional yang tinggi juga dikaitkan dengan rasa empati yang lebih kuat dan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dan berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang peduli.
Ini tentunya juga akan memberikan banyak keuntungan bagi pengusaha. Pertama, keterampilan sosial dan komunikasi yang kuat membuat jaringan dan menemukan prospek baru lebih mudah. Kedua, empati dan pengertian adalah sumber daya yang tak ternilai saat menangani orang lain. Apalagi selama setahun terakhir ini, pekerja di seluruh dunia ingin tahu bahwa atasan mereka benar-benar peduli pada mereka. Kecerdasan emosional dapat membantu pengusaha / manajer bisnis / CEO membina hubungan kerja yang lebih positif dengan rekan kerja dan karyawan mereka
Kecerdasan emosional terkait dengan keterampilan sosial seperti memahami kebutuhan orang lain secara akurat, membuat kesan pertama yang baik, dan memengaruhi orang lain dalam interaksi interpersonal.
“Keterampilan ini penting untuk mengembangkan jaringan bisnis, yang dapat membantu dalam mensinyalkan legitimasi dan dalam memperoleh sumber daya. Keterampilan ini dapat meningkatkan kreativitas dan pengenalan peluang; membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang bergejolak secara emosional dan mengaktifkan respons adaptif terhadap peristiwa yang tidak terduga. ” jelas Boyle lebih jauh lagi.
Dalam dunia bisnis, begitu banyak yang secara tradisional dibuat dari angka-angka, perkiraan, bagan, dan grafik yang dingin. Meskipun semua itu merupakan bagian besar dari menjalankan perusahaan yang sukses, pada akhirnya setiap bisnis bergantung pada orang – dan orang memiliki emosi.
Bagi seorang wirausahawan yang baru memulai, meningkatkan persaingan dalam hal kecerdasan emosional, mungkin terbukti menjadi pembuat perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.
Sumber/foto : theladders.com/bmmagazine.co.uk
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS