Lima Tips Mengelola Bisnis Agar Sukses dari Jack Welch
Sebagian besar orang menyebutnya sebagai CEO paling sukses yang pernah ada, karena berkat dirinya perusahaan General Electric mampu meraup keuntungan hingga lebih dari US$ 400 + milyar, dari laba yang sebelumnya yang hanya US$ 13 milyar. Namanya adalah Jack Welch dan dia sering menganalogikan dirinya sebagai Jack Neutron, yang mengacu pada terminologi bom neutron. Sebuah bom yang mampu membunuh banyak orang tanpa merusak infrastruktur yang ada. Bahkan lebih kasarnya lagi digambarkan sebagai orang yang kasar, pemimpin tangguh yang tidak kenal ampun.
Namun demikian semua gambaran tersebut tidaklah benar 100%, karena setidaknya dirinya telah memberikan banyak inspirasi dalam konsep kepemimpinan. Seperti pada konsep leadership tanpa atasan (boss), yakni dengan berbagi ide-ide baru dengan semua bagian yang terlibat. Ataupun dengan tehnik Workout Leadership yang membutuhkaan partisipasi semua elemen yang ada di organisasi untuk memecahkan masalah, kemudian denganmendirikan pusat pelatihan dimana dirinya sendiri yang memberikan pelajaran.
Bahkan dirinya juga berani menempatkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan di atas keuntungan perusahaan, masih ada banyak lagi pemikirannya yang memberikan pada bidang kepemimpinan organisasi di dunia. Hal tersebut dilakukannya ketika ia menjabat sebagai CEO.
Pada masa itu Amerika sedang menghadapi kondisi perekonomian dengan tantangan persaingan global yang mengintai, namun hanya sedikit CEO perusahaan-perusahaan yang menyadari bahaya persaingan ini. Salah satu diantaranya adalah Jack Welch.
Selama bertahun-tahun masxa kepemimpinannya, Jack Welch, berusaha merubah budaya perusahaan GE yang cenderung tradisional, kolot, lambat bergerak, miskin inovasi, dan penuh dengan birokrasi. Untuk merubah hal tersebut Jack menemui banyak tentangan, namun demikian Jack terus bertahan dengan visinya. Dengan tujuan agar GE bisa melakukan perombakan yang revolusioner, mulai dari jajaran top manajemen sampai ke jenajng level manajemen di bawahnya. Sejarah kemudian membuktikannya, bahwa akhirnya dia berhasil memimpin GE hingga menjadi perusahaan multinasional yang terbesar di seluruh dunia.
Setelah mundur dari GE pada 2001, Jack tetap menjadi tokoh yang disegani di kalangan bisnis mengingat strategi manajemennya yang inovatif dan gaya kepemimpinannya.
Berikut adalah lima pelajaran bisnis yang bisa diperoleh dari kepemimpinan Jack Welch selama menjadi CEO di GE.
1.Hal Terpenting Dalam Kepemimpinan Adalah Menyampaikan Ide dan Visi
Jack Welch sangat menekankan bahwa kepemimpinan adalah yang utama, bukan manajemen. Menurutnya, manajemen sering diasosiasikan dengan kecenderungan yang kaku, mengatur, serta mengendalikan orang-orang dengan paksaan.
Ia senang dengan kepemimpinan yang memiliki visi yang besar, yang mampu menginspirasi segenap jajaran perusahaan sehingga merasa antusias dan ingin segera melibatkan diri dalam pencapaian visi tersebut.
Baginya, kepemimpinan adalah mengenai visi atau ide. Ia sangat menghargai ide-ide cemerlang yang selaras dengan tercapainya visi besar perusahaan.
Jack Welch tidak pernah memandang dari mana ide yang bagus berasal. Apakah dari jajaran top manajemen? Atau dari staff dengan posisi biasa. Yang Welch pentingkan adalah bagaimana ide tadi bisa membawa kemajuan bagi perusahaan dan selaras terhadap visi besar perusahaan.
Setidaknya ada 3 hal penting mengenai kepemimpinan yang Welch ajarkan, yakni :
Komunikasikan ide atau visi yang kita miliki dan kemudian tularkan antusiasme kepada rekan-rekan Anda di perusahaan.
Jangan mencoba mengelola segala detil pekerjaan. Seorang pemimpin harus bisa melihat gambaran besar dan merangkul orang-orang yang ahli dan terpercaya untuk membantu mengelola segala detil tadi demi tercapainya tujuan besar yang hendak diraih.
Libatkan sebanyak mungkin orang dan terbukalah terhadap segala ide yang muncul dari semua pihak.
2.Jangan Terlalu Formal
Di awal kepemimpinan Jack Welch di GE, budaya kebanyakan perusahaan di Amerika hampir mirip dengan disiplin di ketentaraan. Sangat sulit mendapati direktur yang berbicara dengan staff biasa, karena jalur komunikasi yang bersifat hirarki.
Seorang pegawai biasa hanya dapat berbicara kepada atasannya. Atasannya kemudian berbicara kepada atasannya lagi, demikian seterusnya.
Sistem perintah yang harus melalui jalur hierarki semacam ini seringkali dilihat sebagai penghambat bagi ide-ide segar yang bisa saja muncul di perusahaan.
Oleh sebab itu, Welch mencoba mendobrak budaya ini dan memperkenalkan budaya perusahaan yang lebih terbuka dan tidak terlalu formal. Tujuannya adalah agar segenap elemen perusahaan bisa lebih saling terbuka dan bisa saling mengomunikasikan ide-ide segarnya tanpa perlu terhambat oleh jalur birokrasi komunikasi yang rumit.
Anda pun bisa menerapkan hal ini ke dalam bisnis, seperti :
melibatkan segenap tim bisnis, dari pegawai biasa sampai level manajerial ketika hendak mengkomunikasikan ide. Jangan terkejut jika suatu saat kita akan mendapatkan ide cemerlang dari masukan seorang pegawai biasa.
Hindari rapat-rapat dalam bentuk yang formal. Biasakan membuat pertemuan yang santai sembari saling bertukar ide dan evaluasi kinerja.
Sering-seringlah berkumpul bersama dengan tim bisnis dalam acara-acara yang lain di luar pekerjaan. Sesekali mengajak tim untuk makan malam bersama sesudah kerja. Atau nonton bioskop bersama.
3.Hilangkan Birokrasi
Salah satu yang diperangi Jack Welch di GE bertahun-tahun adalah birokrasi di manajemen perusahaan.
Birokrasi ini memperlambat proses pengambilan keputusan, menambah pekerjaan-pekerjaan yang menghabiskan waktu dan energi, serta menghilangkan kemampuan kompetisi perusahaan.
Welch berusaha merampingkan segala sesuatu yang terkait birokrasi yang rumit. Baginya, segala hal dalam perusahaan termasuk proses pengambilan keputusan, haruslah cepat, sederhana, dan tidak rumit.
Hal-hal ini sangat berguna bagi bisnis Anda :
Hilangkan pekerjaan-pekerjaan biroktratis yang tidak perlu.
Buat suasan kerja yang tidak terlalu formal.
Bekerjalah secara terbuka dengan tim Anda, agar proses pengambilan keputusan tidak terjebak dalam birokrasi yang berbelit-belit.
4.Menghadapi Kenyataan
Ketimbang membuat asumsi bahwa segalanya baik-baik saja, Anda harus mau melihat kenyataan yang ada dari fakta di lapangan.
Bagi Jack Welch, bisnis itu sama dengan kehidupan. Setiap keputusan yang diambil, haruslah berdasarkan atas pengamatan terhadap realita, bukan didasarkan pada asumsi-asumsi yang dibuat.
Selama kepemimpinannya di GE, ratusan unit usaha ia tutup dan belasan ribu pekerjanya diberhentikan. Hal ini Welch lakukan karena ia melihat bahwa ternyata banyak unit usah di GE tidak berjalan sesuai harapan.
Menjadi pemimpin berarti berani mengambil keputusan yang tidak populer demi tercapainya tujuan yang besar.
Kenyataan seringkali tidak sesuai dengan asumsi yang Anda buat. Anda bisa saja berasumsi bahwa segalanya nanti akan baik-baik saja.
Namun, sebagai pemimpin bisnis, Anda harus mengambil keputusan berdasarkan kenyataan, bukan bertumpu pada emosi dan asumsi semata.
5.Membuat Segalanya Sederhana
Menurut Jack Welch, bisnis tidaklah harus rumit dan berbelit-belit, tapi haruslah sederhana dan menyenangkan.
Faktor yang membuat segala sesuatu rumit dan berbelit-belit adalah adanya birokrasi dan ketiadaan informasi yang bisa diakses oleh pihak-pihak di perusahaan.
Ketimbang berfokus pada birokrasi perusahaan, Welch mengajak segenap jajaran perusahaan untuk berfokus pada pengembangan produk-produk baru, unit-unit bisnis baru, dan kompetisi dengan perusahaan lain.
Ia ingin mengajak segenap jajaran perusahaan agar berfokus pada kesederhanaan dan aktivitas yang menyenangkan sekaligus berdampak besar pada kemajuan perusahaan ketimbang pada segala hal rumit yang tidak berdampak besar.
Sumber/foto : forbes.com/celotehbisnis.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS