Lima Cara Untuk Membuat Karyawan Lebih Engaged Menurut Doug Conant
Apakah karyawan kita sudah berprestasi di tempat kerja? Jawabannya mungkin tidak. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Gallup, 53 persen karyawan tidak engaged di tempat kerja. Ini berarti karyawan hadir di kantor tetapi mereka tidak bersemangat dalam bekerja dan siap untuk pindah kerja begitu ada pekerjaan yang lebih baik.
Di situlah kepemimpinan diperlukan. Seorang pemimpin mempunyai banyak peran. Tetapi yang paling penting mungkin adalah peran sebagai CEO atau Chief Engagement Officer karena itu adalah tanggung jawab setiap pemimpin untuk memastikan bahwa semua karyawan terlibat dan produktif.
Menurut Doug Conant, mantan Presiden dan CEO dari Campbell Soup Company mengatakan, untuk menang di pasar, setiap pemimpin harus terlebih dahulu memiliki kepemimpinan yangbaik di tempat kerja.
Selain itu pemimpin yang ingin memiliki tim yang berkinerja tinggi, harus mampu memberikan engagement atau keterlibatan yang tinggi kepada dan hal ini hanya bisa dicapai dengan menerapkan lima elemen sebagai berikut :
1.Memberdayakan karyawan
Manajemen yang efektif siap turun ke lapangan dan mendorong tim untuk berhasil. Hal itu akan terjadi jika para karyawan diberdayakan sehingga mereka dapat berinovasi secara bebas. Sebagian besar karyawan akan menghargai para pemimpinnya ketika pemimpin mempercayai dan memberdayakan karyawan untuk melakukan pekerjaannya.
Ini tidak berarti bahwa kita menyerahkan peran sebagai seorang pemimpin.Tetapi lebih kepada tentang memberikan panduan dan arahan agar karyawan bisa sukses. Pemberdayaan pada intinya adalah pembinaan dan pengembangan.
Sebagai pemimpin, kita mesti menciptakan visi yang bisa dilihat oleh orang lain, menentukan batas-batasnya dan memberdayakan tim untuk meraih tujuan itu.Selain memberikan kebebasan bagi karyawan, hal ini juga memberikan kesempatan bagi tim kita untuk berkonsultasi dengan pemimpin demi memastikan apakah mereka bergerak ke arah yang benar atau salah.
2.Mendorong karyawan
Bisnis selalu mengalami pasang surut. Ketika masa-masa sulit melanda, perusahaan bisa mengalami guncangan yang keras. Saat itulah para pemimpin harus turun tangan untuk tidak hanya memotivasi diri mereka sendiri tetapi yang lebih penting untuk menginspirasi tim mereka agar terus bergerak maju.
Para pemimpin mesti fokus dan paham bahwa mungkin banyak karyawannya yang belum pernah mengalami kesulitan seperti itu. Mereka mungkin menghadapi hal-hal yang tidak diketahui dan membutuhkan jaminan.
Seorang pemimpin harus menciptakan ruang untuk keamanan psikologis, kepercayaan, dan membantu karyawannya untuk bertahan. Atribut kepemimpinan ini berbicara tentang niat dan bagaimana menciptakan lingkungan di mana potensi penuh dari tim bisa dikembangkan. Hal ini membutuhkan contoh-contoh tentang pengambilan risiko dan pengakuan atas kegagalan sehingga karyawan dapat memahami atribut itu dan bekerja untuk meraih tujuan jangka panjang.
3. Mengembangkan pengalaman karyawan
Sebagai pemimpin, kita perlu menciptakan budaya untuk mengembangkan pengalaman karyawan sehingga mereka bisa tumbuh. Pengalaman adalah hal yang saling menguntungkan. Para pemimpin dapat berbagi pengalaman untuk membantu karyawan berkembang serta pemimpin sendiri bisa belajar dari karyawan.
Proses ini dapat dipercepat melalui pendampingan, pendampingan terbalik, pemberian sponsor, dan sistem pasangaan. Semakin banyak pengetahuan yang dibagikan, semakin cepat kita bisa mencapai tujuan tim.
4.Memberikan dukungan kepada karyawan
Karyawan dapat berprestasi tinggi ketika mereka mendapat dukungan penuh. Jika para pemimpin tidak membekali mereka dengan dukungan yang dibutuhkan, secara tidak sengaja mereka telah membuat karyawannya gagal. Karyawan tidak harus dimanja. Justru sebaliknya, mereka harus diberikan panduan dan peralatan agar bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Karyawan baru biasanya mencari-cari tahu tentang pekerjaan pertamanya. Hal ini sering disalahpahami karena menyebabkan karyawan membuang waktu dengan sia-sia untuk mencoba mencari tahu tugas-tugas hariannya. Hal ini tidak mengoptimalkan kesuksesan, tetapi malah menciptakan kurangnya produktivitas.
90 hari kerja pertama sangat penting.Seharusnya karyawan baru dapat mempercepat proses itu jika diberikan buku pedoman tentang tugas barunya, orientasi rekrutmen yang solid, dan seorang rekan kerja untuk membantunya menyesuaikan diri.
5.Mengembangkan komunikasi yang baik dengan karyawan
Sebagai seorang pemimpin, atribut yang paling penting adalah komunikasi yang jelas. Tidak ada hal yang lebih buruk selain atasan yang tidak dapat memberikan arahan yang jelas.
Atasan yang buruk menyampaikan harapannya dengan tidak jelas, membolak-balik keinginannya dan menggunakan bahasa ganda yang membingungkan.
Pemimpin yang baik mampu menggambarkan visi dengan jelas sehingga seluruh anggota tim dapat memahami dan menyesuaikannya. Jika seorang pemimpin tidak dapat memberikan bimbingan yang dapat dimengerti oleh anak buahnya,hal itu mengurangi produktivitas karena karyawan tidak tahu apa tujuannya. Pemimpin yang baik mampu berkomunikasi dengan jelas dan hal itu berkontribusi agar perusahaaan bisa meraih kinerja yang tinggi.
Sumber/foto : inc.com/conantleadership.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS